LOMBOK (SUARABARU.ID)– Pengasuh Ponpes Nurul Muhsinin, Tuan Guru Haji (TGH) Daud Muhsin, tersenyum hangat, kala menyambut kedatangan Ganjar Pranowo di kediamannya, Minggu (15/10/2023). Pelukan hangat diberikan Tuan Guru, pada Bakal Calon Presiden (Bacapres) RI 2024 itu.
Didampingi Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, Ganjar sowan ke Ponpes Nurul Muhsinin. Di sana dia disambut puluhan ulama lain, dan ratusan santri serta masyarakat.
”Alhamdulillah, malam ini kita bisa bersama-sama Pak Ganjar. Kami masyarakat Lombok sangat bergembira, dan siap bersama Pak Ganjar membangun Indonesia,” ucap TGH Daud Muhsin.
BACA JUGA: Wali Kota Minta Semua Sektor Koordinasi Tangani Ketahanan Pangan
Tuan Guru Haji Daud mendoakan, Ganjar bisa memimpin Indonesia dengan baik. Dia diharapkan bisa membangun insan yang sejahtera dan amanah.
”Kami yakin Pak Ganjar bisa mewujudkan itu, menjadikan insan yang sejahtera dan amanah untuk Indonesia ke depannya,” jelasnya.
Tuan Guru Haji Daud juga menitipkan pesan, agar Ganjar tetap berpegang teguh pada keadilan dan kebenaran. Sebab, hanya dengan keadilan dan kebenaranlah, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang maju.
BACA JUGA: Pasca-Perselisihan Dua Kelompok Massa, Situasi Magelang Kondusif
”Tetaplah gandeng ulama untuk membangun negeri ini. Karena hanya dengan bersatunya ulama dan umaro, maka negara yang adil dan makmur bisa terwujud. Insya Allah Pak Ganjar bisa,” ucapnya, yang kemudian diamini masyarakat dan para santri.
Ganjar sendiri menyampaikan, dirinya sangat senang bisa bersilaturahmi dengan para Tuan Guru, ulama serta masyarakat di NTB. Menurutnya, silaturahmi ini menjadikan hubungan antara sesama anak bangsa semakin erat.
”Saya berterimakasih sekali, telah disambut dengan luar biasa. Bertemu dengan para Tuan Guru, yang selalu memberikan kesejukan dan ilmu pada kita semua,” ungkapnya.
Menurut Ganjar, kehidupan spiritualitas NTB tak perlu diragukan lagi. Banyak pondok pesantren yang ada di daerah ini.
”Saya mengajak semuanya untuk bersiap. Kemajuan sudah begitu pesat, maka anak-anak kita harus kita bekali dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar siap menghadapi perubahan itu,” jelasnya.
Pondok pesantren, lanjutnya, bisa menjadi tempat belajar. Tidak hanya ilmu agama, namun ilmu pengetahuan umum, teknologi dan ilmu lainnya.
”Kalau kita bicara NTB, sekarang kelasnya sudah dunia. Jadi kita mesti siap, agar anak-anak kita tidak hanya jadi penonton, namun jadi pemain, dan tuan rumah di negeri sendiri. Salah satu caranya, lewat pendidikan. Pondok pesantren memiliki peran penting untuk itu,” pungkasnya.
Riyan