JEPARA(SUARABARU.ID) – Kabupaten Jepara terus berupaya memperkuat struktur perekonomian daerah melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sektor inilah yang terbukti mampu membantu perekonomian daerah bangkit akibat hantaman Covid-19. Bahkan Jepara paling cepat dalam kebangkitan tersebut.
Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko saat memberi motivasi kepada peserta pelatihan rias hantaran yang berlangsung di aula Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Diskop UKM Nakertrans) pada Senin siang (16/10/2023).
“Motivasinya jangan sekedar ikut pelatihan. Tapi harus berupaya merintis usaha agar bisa membuka lapangan kerja. Karena pelatihan ini bertujuan supaya Jepara makin tahan terhadap gempuran krisis ekonomi (melalui peran UKM),” kata Edy Sujatmiko.
Dia lantas memberi bukti strategisnya peran UKM dalam pertumbuhan perekonomian daerah, termasuk saat menghadapi goncangan ekonomi akibat pandemi Covid-19. “Berkat UKM, (tahun 2020) saat pertumbuhan ekonomi kita yang minus 1,92 persen. Tapi itu lebih baik dari rata-rata nasional yang malah minus di atas 2 persen,” tandasnya. Saat itu, catatan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah minus 2,65 persen.
Tahun berikutnya, Jepara berhasil rebound untuk mencatat pertumbuhan ekonomi 4,63 persen saat Jawa Tengah hanya mencatat pertumbuhan 3,33 persen dan nasional 3,69 persen. Sedangkan tahun 2022, angka itu Kembali naik ke 5,95 persen saat rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan Nasional sama-sama hanya 5,31 persen.
“Dari 20 orang peserta pelatihan ini, siapa saja yang kelak akan tetap eksis. Silakan nanti tawarkan produk Jenengan kepada saya. Akan saya beli,” tantangnya. Mereka diminta memastikan diri masuk ke pasar daring.
Kepala Diskop UKM Nakertrans Kabupaten Jepara Samiadji mengatakan, 20 peserta pelatihan rias hantaran ini merupakan bagian dari ratusan peserta pelatuhan dalam beberapa angkatan. Mereka adalah ibu-ibu dan remaja putri dari berbagai desa.
Hadepe – Bakopi