SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kopi Darat (Kopdar) yang diselenggarakan alumni muda dan akademisi Undip, Unnes, dan UNS berjejaring dalam loyalis Pena Mas Ganjar, menjadi curhatan para pengemudi angkot Kota Semarang.
Hadirnya para sopir angkot ini merupakan bentuk antusiasme masyarakat terhadap upaya loyalis Ganjar Pranowo yang ingin lebih dekat dan menyerap aspirasi mereka.
Kegiatan tersebut berlangsung di Burjo Semarang Vol 2, Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jateng pada Sabtu (14/10/2023).
Budiono, Humas Paguyuban Angkot Trayek Karangayu – Panjangan mengungkapkan rasa syukur adanya diskusi santai ini. Para sopir angkot dapat mencurahkan isi hati dan unek-unek yang selama ini dirasakan.
“Melalui diskusi ini saya bisa mengeluarkan unek-unek saya. Saya seneng sekali dengan diadakannya diskusi ini,” kata Budiono.
Dalam momen itu, dia menyampaikan curhatannya terkait lesunya aktivitas narik angkot belakangan ini. Salah satu penyebabnya adalah persaingan dengan transportasi online yang kian marak.
Budiono berharap kepada Ganjar Pranowo saat nanti dipercaya oleh rakyat menjadi Presiden, agar selalu memikirkan nasib para sopir angkot, baik di Kota Semarang maupun seluruh Indonesia.
Dia percaya bahwa Ganjar Pranowo mampu membawa kemakmuran dan kesejahteraan pada rakyat. “Saya mohon kepada bapak Ganjar, saya tetap mendukung Pak Ganjar apapun itu,” ujar Budiono.
Sementara, Edi Sarwono (51) sopir angkot trayek Karangayu – Penggaron mengaku di tengah kondisi sulit ini, dirinya hanya bisa mendapatkan Rp20 ribu dalam sehari untuk dibawa pulang. Padahal lima tahun belakangan, dia mampu membawa keuntungan bersih Rp70-80 ribu.
“Sekarang mencari uang Rp20 ribu itu loh sudah susah, belum harus setoran, setorannya aja mobil Rp70 ribu, sudah susah cari setoran. Nah dapet uang Rp20 ribu buat keluarga kan gak cukup,” ungkapnya.
Koordinator Pena Mas Ganjar Kudus, Nor Rahmat Sholichin mewakili Korwil Jateng menyebut, segala bentuk aspirasi yang disampaikan oleh para sopir angkot nantinya akan disampaikan kepada Ganjar Pranowo untuk ditindaklanjuti.
“Untuk keluhan sopir angkot sendiri memang persaingan terkait penumpang. Biasanya karena sopir angkot di era sekarang yang semuanya sudah berbasis teknologi cenderung kepada ojek-ojek berbasis online. Tapi mereka juga mengeluhkan rangkaian ataupun jalan-jalan angkot,” ucap dia.
Ning S