WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kawasan Dieng di wilayah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi geopark nasional, baik dari sisi geoheritage, geo biodiversity, maupun geo culture.
“Geoheritage berbentuk bentang alam yang berpotensi menjadi objek wisata, geo biodiversity dengan adanya flora dan fauna khas di kawasan Dieng,” kata Wakil Bupati Wonosobo, M Albar.
Kemudian juga geo culture berupa warisan kebudayaan dengan situs peninggalan peradaban yang menjadi keunggulan tersendiri atas kekayaan alam dan budaya.
Dia menyampaikan hal tersebut saat menyambut rombongan tim penilaian awal (pre-assesment) Geopark Nasional Dieng di Aboretum Taman Rekreasi Kalianget Wonosobo.
Penilaian tersebut merupakan sebuah standarisasi dalam mempersiapkan kematangan Dieng sebagai geopark nasional. Berbagai kegiatan telah menyertai prosesnya, mulai dari digelarnya berbagai seminar yang melibatkan pemangku wilayah, pemangku kebijakan dan stakeholders lainnya.
Pihaknya menyadari bahwa Pemkab Wonosobo dan Banjarnegara dalam prosesnya sangat membutuhkan fasilitasi, supervisi, dan asistensi, baik dari pemerintah pusat maupun provinsi.
Sambut Baik
“Saya menyambut baik atas kedatangan tim Komite Nasional Geopark Indonesia, dan Dewan Pakar Komite Nasional Geopark Indonesia beserta seluruh rombongan di Wonosobo,” katanya.
Melalui momentum penilaian ini dia berharap, dapat menghasilkan output yang baik untuk melangkah ke tahap selanjutnya, sekaligus sebagai input bahan berbenah dan meningkatkan performa dalam mengembangkan Dieng sebagai geopark nasional.
General Manager Geopark Dieng Sri Utami menjelaskan, selama tiga hari ke depan akan ada Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) yang akan melakukan penilaian awal sebelum dilakukan proses verifikasi oleh Kementerian ESDM RI pada Januari 2024.
Penilaian tersebut merupakan tindak lanjut dari usulan Gubernur Jateng untuk menaikkan tingkat, yang semula Geopark Dieng menjadi geopark nasional. Hal itu sudah berproses melalui komitmen bersama antara Wonosobo dan Banjarnegara sejak tahun 2015 lalu.
“Kemudian hasil assesment ini akan ditindaklanjuti oleh Kemenko Maritim dan Investasi sebelum akhirnya ditetapkan sebagai kawasan geopark nasional,” katanya.
Muharno Zarka