blank
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PDAM Tirta Moedal Kota Semarang ke 112, Kamis (12/10/2023). Foto: HP

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan jika pasokan air bersih di Ibu Kota Jawa Tengah aman sampai akhir tahun 2023.

Bahkan, saat fenomena cuaca El Nino dan kemarau panjang pun, stok air bersih tersedia hingga bulan Februari 2024.

Meski demikian, Wali Kota Ita meminta kepada PDAM untuk komitmen menjaga peranannya dalam menyediakan air bersih.

Sehingga tidak ada masyarakat atau pelanggan PDAM yang mengalami masalah dalam pemenuhan kebutuban air bersih. Memang dibutuhkan kerja ekstra apalagi saat musim panas ekstrem ini.

“Kebutuhan air bersih sampai Desember yang ada di PDAM sudah aman. Bisa mengcover bukan hanya Desember, tapi sampai Februari sesuai ramalan El Nino,” ujarnya saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PDAM Tirta Moedal Kota Semarang ke-112, Kamis (12/10/2023).

Mbak Ita juga mengapresiasi inovasi-inovasi yang dilakukan PDAM dalam memberikan pelayanan masyarakat. Seperti memberikan reward atau hadiah bagi konsumen PDAM yang melakukan pembayaran tepat waktu lewat Launching Pelayanan Pelanggan Premium.

“PDAM terus melakukan pelayanan prima sehingga hari ini juga di-launching Pelayanan Pelanggan Premium. PDAM ini juga terus berbenah dan selalu melakukan support untuk Kota Semarang dengan melakukan KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha), juga sedang berproses mendapatkan support dari K-Water Managemen (Korean Water),” jelasnya.

Rencananya, pekan depan tim K-Water akan memberikan studi kelayakan untuk penyedia air bersih.

“Kami akan menerima tim K-Water ini setelah mereka menyelesaikan assesmennya untuk program Smart Water Managemen, dan ini diharapkan menjadi upaya-upaya peningkatan pelayanan kepada pelanggan atau masyarakat di Kota Semarang,” paparnya.

Mbak Ita juga mengimbau kepada masyarakat untuk segera beralih dari penggunaan air tanah ke penggunaan air PDAM. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penurunan tanah di Kota Semarang.

“Karena banyak sumur-sumur yang bersumber air tanah bisa berakibat penurunan tanah yang luar biasa. Per sekian tahun sudah sampai sembilan centimeter, dan ini adalah salah satu upaya pencegahan agar masyarakat mendapatkan pelayanan dari PDAM dan mencegah penurunan tanah di Kota Semarang. Karena menurut informasi, di kawasan pesisir yang paling cepat mengalami penurunan tanah adalah Kota Semarang,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Moedal, Yudi Indardo, memastikan cadangan air bersih untuk Kota Semarang masih aman. Pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan fasilitas yang prima dengan meningkatkan pelayanan 24 jam.

“Komitmen kita memang yang paling kelihatan memberikan pelayanan adalah meningkatkan daerah yang belum memiliki pelayanan 24 jam menjadi 24 jam. Dan itu menjadi konsentrasi program kita,” imbuhnya.

Hery Priyono