blank
Suasana sosialisasi pembelajaran bahasa Korea yang digelar BKUI Universitas Muhammadiyah Surakarta dan diikuti 134 mahasiswa berbagai program studi di UMS. Foto: Humas UMS

SURAKARTA(SUARABARU.ID) – Biro Kerja Sama dan Urusan Internasional (BKUI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), menggelar sosialisasi pembelajaran bahasa Korea.

Kegiatan diikuti 134 mahasiswa dari berbagai  program studi di UMS, dibuka Kabid Pengembangan Kelas BKUI, perguruan tinggi setempat Wijianto, S.T., M.Eng.,Sc.,dan berlangsung di Gedung Gedung Siti Walidah, Pabelan, Kartasura Kabupaten Sukoharjo, Selasa (10/10) malam.

Kabid Pengembangan Kelas BKUI, Wijianto, S.T., M.Eng.,Sc., dalam penjelasannya mengatakan , peserta program pembelajaran Bahasa Korea diarahkan akan mengambil Program Double Degree di Korea dengan skema 2+2. Artinya, mereka akan belajar di UMS selama 2 tahun, begitu juga di Korea, 2 tahun.

Setiap angkatan memiliki kuota, 30 mahasiswa. Karena akan ada seleksi ketat, sehingga terpenuhi persyaratan yang telah disepakati bersama.

“Mahasiswa akan diberangkatkan ke Korea saat pihak bersangkutan berada di semester 5. Jika mahasiswa sudah mahir Bahasa Korea, yang bersangkutan berhak mendapatkan potongan SPP selama mengambil Program Double Degree,” kata Wijianto S.T., M.Eng.,Sc.

Dia menambahkan setiap angkatan memiliki kuota 30 mahasiswa. Karena itu akan ada seleksi ketat, sehingga terpenuhi persyaratan yang telah disepakati bersama. Melalui cara yang ditempuh diharapkan kualitas mahasiswa terjaga. UMS, berusaha keras agar peserta didik, selalu mendapatkan keilmuan yang ditargetkan.

Sementara itu Wakil Tongmyong University Korea, Prof., Dr., Dae Sik yang juga hadir menjelaskan  programnya  dihadapan mahasiswa yang berasal dari Teknik Kimia, Sipil, Mesin, Elektro, Industri dan Informatika (FKI) UMS.

“Jumlah mahasiwa yang mengikuti program, cukup banyak. Mereka akan belajar di Korea, selama dua tahun,” jelasnya

Masih dalam kesempatan yang sama Alex, staf BKUI UMS memaparkan, belum semua prodi di Universitas Muhammadiyah Surakarta mengirim wakilnya untukj belajar Bahasa Korea. Hal demikian karena disesuaikan dengan tingkat kebutuhannya.

“Minat mahasiswa yg menjadi peserta, disesuaikan dengan program studi yang dikerjasamakan,” terangnya.

Bagus Adji