blank
Penggantian luwur makam Kyai Ronggo Mulyo di Ujungbatu, Jepara oleh Arief Cahyana dan Sakiman

JEPARA (SUARA BARU. ID) – Bersamaan dengan pengajian umum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan di halaman makam Kyai Ronggo Mulyo di Kelurahan Ujungbatu, Jepara Minggu (1/10-2023) juga diselenggarakan haul tokoh yang diyakini merupakan salah satu cikal bakal kelurahan tersebut.

blank
Hadi Priyanto saat memaparkan sosok Kyai Ronggo Mulyo

Mauidhoh hasanah disampaikan oleh Kyai Ahmad Fatur Rozak dari Damarjati. Sedangkan paparan  tentang sosok Kyai Ronggo Mulyo disampaikan oleh Hadi Priyanto, salah satu pegiat budaya Jepara.

Pada kesempatan tersebut ditampilkan juga rebana dari Desa Pekalongan. Acara dihadiri oleh ratusan tokoh dan warga masyarakat Ujungbatu dan sekitarnya serta sejumlah pegiat budaya seperti Dampar Pangatasan dan Ferry Priantomy Irawan

blank
Kyai Ahmad Fatur Rozak dari Damarjati

Haul di tandai dengan penggantian luwur makam Kyai Ronggo Mulyo oleh juru kunci makam Arief Cahyono dan Sakiman Ketua BPD Ujungbatu serta penaburan bunga oleh Kepala Kelurahan Ujungbatu, Sri Rejeki.

Menurut panitia kegiatan, Nur Rohman  Haul Kyai Ronggo Mulyo ini baru dilakukan pertama kali. “Alhamdulilah dukungan masyarakat luar biasa, ” ujar nya.   Harapannya masyarakat bersedia untuk meneladani sifat dan semangat Kyai Ronggo Mulyo dalam membangun dan menjaga Ujungbatu.

blank
Kepala Kelurahan Ujungbatu, Sri Rejeki saat tabur bunga

Sementara pegiat budaya Jepara, Hadi Priyanto menjelaskan, Kyai Ronggo Mulyo terbukti menjadi kekuatan kultural  Jepara. “Lomban yang saat ini telah ditetapkan menjadi kekayaan budaya non benda, bermula dari kisah Kyai Ronggo Mulyo dan Encik Lanang yang telah menolong dua pejabat Kadipaten Jepara yang nyaris tenggelam saat berlayar menuju Karimunjawa tahun 1855, ” ujar Hadi Priyanto.

blank
Penampilan Rebana dari Desa Pekalongan

Kisah itu menjadi awal Lomban Jepara yang kemudian menjadi even budaya yang mampu menarik perhatian wisatawan dan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi Jepara,  ” tutur Hadi Priyanto.

Berdasarkan  cerita rakyat, Ronggo Mulyo diyakini merupakan salah satu prajurit Pangeran Diponegoro. “Setelah junjungannya ditangkap Belanda tahun 1830, Kyai Ronggo Mulyo  bersama anaknya dengan sejumlah prajurit kemudian memilih tinggal di Jepara,” ujar Hadi Priyanto

Ia kemudian menjadi tokoh di Desa Ujungbatu dan turut menyebarkan agama Islam di Jepara, ” tutur Hadi. Beliau juga memiliki peran besar dalam pengembangan Ujungbatu pada masanya,tambahnya.

“Karena itu saat memberikan sambutan pada upacara pelarungan tahun 2023, Bapak Pj Bupati mengusulkan agar diadakan haul Kyai Ronggo Mulyo,” ujarnya

Sementara dalam mauidhoh hasanahnya  Kyai Ahmad Fatur Rozak dari Damarjati mengajak umat untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah. “Caranya dengan selalu berbuat kebaikan dan menjalankan semua perintahNya,” ” ujarnya.

Ia juga mengajak warga Ujungwatu untuk menyelesaikan pembangunan makam Kyai Ronggo Mulyo yang belum. selesai. “Bu Lurah juga diharapkan bisa mengusulkan dalam bentuk program kerjake  pemerintah, ” pintanya.

Hadepe