Tidak ada angin tidak ada hujan, rumah milik Nenek Lasiyem tiba-tiba ambruk. Rumah model Limasan Jawa ini berada di Lingkungan Trukan, Kelurahan Pagutan, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.(Dok.Ist Widodo Manyaran)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Tidak ada hujan dan tidak ada angin, rumah milik Nenek Lasiyem (80), Kamis siang (28/9), tiba-tiba ambruk. Lokasinya di Lingkungan Trukan RT 1/RW 2, Kelurahan Pagutan, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.

Tidak ada korban jiwa. Tapi Nenek Lasiyem menderita luka ringan, lecet-lecet di bagian lengan. Penyebab ambruknya rumah bertipe Limasan gaya Jawa tersebut, masih dalam penyelidikan petugas. Diduga, ada bagian tiang penyangganya yang rapuh, dan tidak kuat lagi menerima beban atap.

Camat Manyaran, Toto Tri Mulyarto, menyebutkan, saat kejadian Nenek Lasiyem tengah berada di teras (emperan) rumah. ”Kejadiannya berlangsung Pukul 13.00,” jelasnya.

Selama ini, Nenek Lasiyem, suka hidup sendirian menempati rumah tersebut. Pasca-ambruknya rumah, warga sekitar pada berdatangan memberikan pertolongan. Bersama perangkat Kelurahan Pagutan, masyarakat bergotongroyong menyingkirkan puing-puing rumah yang ambruk tersebut.

Untuk sementara, Nenek Lasiyem diungsikan ke rumah anaknya. Belum diperoleh keterangan, apakah rumah yang ambruk itu akan didirikan kembali, atau Nenek Lasiyem pindah rumah ikut menyatu di rumah anaknya yang lokasinya berdekatan.
Bambang Pur