blank
Ksn (44) seorang WBP penderita diabetes yang harus menjalani perawatan khusus di Klinik Pratama Lapas Semarang. Foto: Dok/Lapas

Terharu nya lagi, selama menjalani pidana di Lapas Semarang, Ksn tidak pernah dijenguk oleh sanak saudaranya. Seolah-olah dia sudah tak dianggap lagi oleh keluarganya.

Dalam kondisi seperti itu, Lapas Semarang melalui dokter dan perawat yang ada di Klinik Pratama dengan penuh semangat merawat dan membimbing Ksn dengan penuh kesabaran.

Pernah suatu hari Ksn jalan-jalan sampai di blok hunian. Ksn kebingungan dan tak bisa kembali ke klinik, yang akhirnya ditemukan oleh seorang Tamping Lapas. Kemudian Ksn diantarnya kembali ke klinik, tempat dia dirawat.

“Ini merupakan kepedulian kami terhadap warga binaan yang sakit. Mereka juga membutuhkan pertolongan,” ujar dr. Dewi.

“Dari sisi kemanuasiaan, tentunya bisa meringankan penderitaan sesama manusia dengan tidak membedakan agama atau kepercayaan, kedudukan sosial dan lainnya,” tandasnya.

Ning S