Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukannya terhadap dua dokter fertilitas dan dua pasien, didapatkan solusi dari permasalahan tersebut.
Dinyatakannya, dokter pasien IVF bersedia menggunakan sistem cerdas penanganan keluhan pasien apabila rekomendasi yang akurat dan sama dengan rekomendasi dokter.
Berbagai penelitian dilakukannya demi mendapatkan sistem cerdas yang akurat. Pertama, menetapkan standar nilai kelayakan, melibatkan umpan balik pasien IVF, modifikasi rumus kemiripan model Chris Case-Based Reasoning (CCBR), dan mengkombinasikan CBR dan Rule-Based Reasoning (RBR), serta mengombinasikan CBR dan feedback.
Penelitiannya menghasilkan bukti bahwa model sistem cerdas baru model CCBR merupakan model cerdas yang lebih baik untuk sistem cerdas penanganan keluhan pasien IVF.
“Hal ini dilakukan dengan pemberian rekomendasi akurat dan membantu menunda keterlibatan dokter fertilitas untuk segera menangani tahap revisi pada model CBR,” ungkap dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Widya Pratama ini.
Selama menempuh studinya di UKSW, Paminto Agung Christianto berhasil meraih publikasi jurnal nasional maupun internasional bereputasi. Ia juga menjadi reviewer berbagai jurnal termasuk jurnal dengan index Scopus Q1.
Keamanan jaringan IoT
Sementara itu, April Firman Daru yang dipromotori oleh Prof. Dr. Kristoko Dwi Hartomo, M.Kom., memaparkan hasil penelitian berjudul “Machine Learning-Based Internet of Things (IoT) Attack Detection Model Over IPV6 Network”.
Diungkapkan dosen Universitas Semarang (USM) ini, IoT telah membawa kemajuan signifikan dalam teknologi rumah pintar, dan memungkinkan komunikasi dan kontrol yang lancar terhadap berbagai perangkat.
Namun, peningkatan aksesibilitas melalui internet juga membuat perangkat ini terkena ancaman keamanan yang dapat membahayakan sistem.
Untuk memitigasi risiko ini, dua penelitian mengusulkan solusi inovatif. Studi pertama memperkenalkan model penangkapan jaringan yang terukur menggunakan beberapa Raspberry Pi board untuk memantau lalu lintas jaringan secara bersamaan.
Evaluasi menunjukkan keunggulannya, dengan konsumsi memori 30,44% lebih banyak, penggunaan CPU 14,66% lebih rendah, dan waktu eksekusi 3,63% lebih cepat dibandingkan model pengambilan tunggal.
Studi kedua berfokus pada kerentanan pada jaringan IPv6 dan merancang sistem deteksi flood attack IPv6 menggunakan algoritma Q Learning yang dioptimalkan Epsilon Greedy. Agen yang diusulkan mencapai akurasi 98% dan 11.550 hadiah, dan memanfaatkan lebih dari 99% CPU tunggal.
Kesimpulannya, penelitian ini memberikan langkah-langkah efektif untuk meningkatkan keamanan jaringan IoT. Model yang dapat diskalakan dan sistem deteksi berbasis Q Learning menawarkan peningkatan kinerja dan akurasi, melindungi perangkat IoT dari potensi ancaman di dunia yang terhubung.
Maju tak gentar
Dalam gelaran yudisium ini, Prof. Ir. Daniel H.F. Manongga mengucapkan selamat atas prestasi yang kedua lulusan raih. Ia menyebut bahwa standar yang ditetapkan Prodi DIK cukup tinggi dan ketat mulai dari prosiding internasional sebelum melakukan seminar proposal dan juga mempunyai publikasi 2 jurnal internasional dengan minimal Scopus Q2.
“Dalam membantu mahasiswa mencapai kelulusan program doktoralnya, kami buat prosedur yang cukup simple, supaya bisa lulus dengan cepat. Riset ini merupakan kolaborasi mahasiswa dan dosen sehingga ada keterlibatan bersama. Promotor dan ko-promotor memberikan bantuan,” tandasnya.
Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono mengungkapkan ucapan selamat kepada kedua lulusan dalam meraih gelar doktornya. “Keduanya terus maju dan tak gentar,” ungkapnya yang juga berharap agar raihan gelar doktor yang diraih lulusan dapat ditularkan untuk pengembangan riset di perguruan tinggi tempat keduanya berkarya.
Senada, Prof. Dr. Kristoko Dwi Hartomo juga mengatakan bahwa raihan gelar doktor ini adalah milestone yang luar biasa bagi kedua lulusan. “Hal ini menjadi amunisi masing-masing institusi untuk memperkuat klaster riset,” imbuhnya.
Penelitian Paminto Agung Christianto, bertindak Ko-Promotor adalah Dr. Irwan Sembiring, ST., M.Kom. Anggota penguji terdiri dari Prof. Dr. Eri Prasetyo, SSi, MM., (Dosen Gunadarma Jakarta), Prof. Ir. Danny Manongga, M.Sc., Ph.D., Hindriyanto Dwi Purnomo, ST., MIT., Ph.D., dan Yessica Nataliani, M.Kom., Ph.D.
Sementara itu, dalam penelitian April Firman Daru bertindak Ko-Promotor adalah Hindriyanto Dwi Purnomo, ST., MIT., Ph.D. Anggota penguji terdiri dari Prof. Suyoto, M.Sc., Ph.D., (Dosen Atmajaya Yogyakarta), Dr. Wiwin Sulistyo, ST., M.Kom., Dr. Indrastanti R. Widiasari, ST., M.T., dan Hendry, Ph.D.
Hadir dalam yudisium, Rektor USM Dr. Supari, S.T., M.T., Dekan Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Prind Triajeng, M.Kom., Wakil Dekan 1 FTIK Fajrian Noor Fanani, M.IKom., serta pimpinan fakultas FTIK USM lainnya.
Sementara itu, turut hadir dari pihak STMIK Widya Pratama, Ketua Yayasan Sattriedi Wahyu Binabar, S.Si, M.Kom., Wakil Ketua Bidang Akademik Taryadi, M.Cs., Wakil Ketua Bidang Keuangan dan Administrasi Nindya Rosalina, S.H., dan jajaran pimpinan lainnya.
wied