Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan saat mengenakan life jaket

JEPARA (SUARABARU.ID|)  – Polres Jepara  bertekad untuk terus meningkatkan kemampuan dan kesiapan dalam menangani kejadian laka laut, penyelamatan korban, dan antisipasi kebakaran kapal di wilayah Kabupaten Jepara.

Hal tersebut  diungkapkan Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan saat memberikan sambiutan pada  pelatihan simulasi penanganan korban kapal terbakar tahun 2023 yang bertempat di Dermaga Perintis Jobokuto, Kecamatan/Kabupaten Jepara, Kamis (21/9/2023).

Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan saat bersama peserta simulasi

Hadir dalam kegiatan tersebut pejabat utama dan personel Polres Jepara, Kodim 0719/Jepara, TNI AL, BPBD, perwakilan masyarakat nelayan, para relawan, serta tamu undangan dari instansi terkait lainnya

Lebih lanjut Kapolres menjelaskan, simulasi dan pelatihan yang digelar oleh Polres Jepara bersama instansi terkait ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan keahlian personel dalam menangani keadaan darurat di laut, termasuk situasi laka laut, penyelamatan korban, dan untuk mencegah kejadian kebakaran kapal seperti yang terjadi di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal belum lama ini.

Simulasi evakuasi korban kecelakaan laut

Dalam latihan ini, personel Polres Jepara terlibat dalam berbagai skenario keadaan darurat, seperti penanganan kapal yang mengalami kecelakaan, evakuasi korban, dan pemadaman kebakaran di kapal. Latihan ini juga melibatkan penggunaan peralatan SAR dan teknik penyelamatan yang sesuai dengan standar internasional.

Sambung AKBP Wahyu, “Saya berharap agar para peserta latihan SAR ini mampu melaksanakan semua kegiatan beserta persoalan latihan untuk dapat dilakasanakan dengan baik, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) guna tercapainya hasil latihan yang maksimal,” tutupnya.

Sementara itu, Kasatpolairud Polres Jepara AKP Lukman Fuadi mengatakan, bahwa simulasi tersebut sangat penting dilakukan guna meningkatkan kesiapsiagaan personel Polres Jepara dalam setiap peristiwa apapun. “Jadi apabila terjadi hal-hal yang sebenarnya, maka kita sudah siap untuk melakukan pertolongan,” kata AKP Lukman Fuadi.

Selain itu, menurut Kasatpolairud, simulasi tersebut juga untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam setiap bencana dan keadaan darurat. Dan juga untuk menguji standar operasional prosedur (SOP) dari Basarnas dalam memberi pertolongan dalam sebuah peristiwa.

Hadepe