PURWOKERTO (SUARABARU.ID) – Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mengukuhkan lima guru besar dalam sidang senat terbuka di Graha Widyatama Prof Rubiyanto Misman, Jalan HR Boenjamin, Purwokerto, Senin (18/9/2023).
Lima guru besar yang dikukuhkan adalah Prof Dr Muslihudin, MSi dalam bidang Ilmu Sosiologi Lingkungan, Prof Dr Ir Hary Tjahja Soedibya MS dalam bidang Ilmu Budi Daya Perairan (Akuakultur), Prof yunita Sari SKepNs, MHS, PhD bidang Ilmu Perawatan Medikal Bedah, Prof Ir Khasirun, PhD bidang Ilmu Kimia Tanah, dan Prof Dr sc.agr. Ir Muhamad Bata MS IPU bidang Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak.
Rektor Unsoed Prof Dr Ir Akhmad Sodiq MSc Agr, IPU dalam sambutannya mengatakan, Inversitas Jenderal Soedirman pada tanggal 30 September 2023 mendatang genap berusia 60 tahun.
“Pada awalnya hanya ada tiga program studi yaitu pertanian, ekonomi, dan biologi. Syukur almahdulillah saat ini sudah memiliki 85 program studi, dengan jumlah mahasiswa sebanyak 28.000 dengan dsen 1.117,” kata Prof Akhmad Sodik.
Dikatakan, Prof Muslihudin adalah guru besar ketujuh di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prof Petrus Hary Tjahja Soedibya guru besar kedua di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Kemudian Prof Yunita Sari guru besar kelima Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Prof Khasirun guru besar kelima belas Fakultas Pertanian, dan Prof Muhamad Bata sebagai guru besar ke-23 di Fakultas Peternakan.
“Universitas Jenderal Soedirman saat ini memiliki 119 guru besar, yang insya Allah akan terus bertambah,” kata Rektor Unsoed.
Apresiasi untuk Guru Besar
Rektor juga memberikan apresiasi kepada para guru besar yang dikukuhkan. “Pemikiran Prof Muslihudin tentang pencegahan degradasi lingkungan hidup dan perspektif ilmu sosial menunjukkan dan rasa empati yang bersifat personal sekaligus kesadaran yang bersifat komunal dalam menjaga kualitas lingkungan adalah sebuah pendekatan yang arif dan cerdas,” kata Prof Akhmad Sodik.
Juga atas pandangan Prof Hary Tjahja, tentang revolusi nano teknologi dalam Upaya pengembangan budi daya perairan. “Sesungguhnya padangan Prof Petrus Hary Tjahja menjadi gagasan yang cerdik dalam meningkatkan produktivitas dan bermuara pada potensi keekonomian strategis pada masyarakat,” ujarnya.
Untuk Prof Yunita Sari, tentang terapi atas penyembuhan luka sejatinya manusia yakan ilmu keperawatan sebagai bagian dari garda depan dalam ikhtiar memulihkan kesehatan yang berpihak pada pasien yang membutuhkan
“Untuk Prof Kharisun, tentang pemupukan dan produktivitas tanah melalui batuan alam sesungguhnya sebuah komitmen dalam meningkatkan kapasitas tanah menjadi lahan yang subur untuk tanaman tumbuh dan berkembang secara berkualitas,” ujar Rektor.
Demikian halnya dengan Profesor Muhammad Bata tentang perbaikan pakan bagi sapi lokal dalam mengurangi emisi konsumen sesungguhnya merupakan manifestasi dari kesungguhan dalam menjaga keseimbangan alam dan ekosistem yang akan saya berkelanjutan.
Pengukuhan profesor ini juga dimeriahkan oleh paduan suara Gita Buana Soedirman yang menyanyikan lagu seperti “Kaya Jogja Istimewa” dan “Gemu Fa Mi Re (Maumere)” yang mengajak hadirin menari. Terlebih hadir tamu Bupati Ende, Flores dengan puluhan warga Ende yang hadir. Mereka turut menari dengan pakaian adat yang dikenakan.
Bahkan Prof Petrus Hary Tjahja juga turun menari, dan karena saking semangatnya, topi berumbainya sampai jatuh.
wied