blank
Lestari Moerdijat. Foto: fn

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Peningkatan dan pemenuhan gizi anak, harus menjadi perhatian serius dalam upaya membangun sumber daya manusia yang berdaya saing, untuk menjawab tantangan di masa depan.

”Pemenuhan gizi anak harus menjadi tanggung jawab bersama, dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia Nasional yang memiliki daya saing, agar mampu menjawab berbagai tantangan,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/9/2023).

Saat ini Indonesia menempati peringkat ketiga, dengan skor indeks kelaparan tertinggi di Asia Tenggara, menurut laporan Global Hunger Index (GHI) 2022.

BACA JUGA: Polsek Candimulyo Amankan Pelaku Pencurian Kotak Amal Mushola Darussalam

Dalam GHI 2022, Indonesia mendapatkan skor 17,9 poin, dan masuk kategori sedang. Di level Asia Tenggara, Timor Leste dan Laos menempati peringkat pertama dan kedua, dengan indeks kelaparan tertinggi. Semakin kecil skornya, indeks kelaparannya semakin rendah.

Laporan GHI menghitung skor di setiap negara, dengan menggabungkan empat indikator. Yaitu kondisi kurang gizi, anak stunting, anak bertubuh kurus, dan kematian anak.

Menurut Lestari, catatan itu harus menjadi alarm bagi para pemangku kepentingan di Tanah Air, bahwa upaya untuk memenuhi kecukupan gizi generasi penerus masih tertinggal dari sebagian besar negara di kawasan Asia Tenggara.

BACA JUGA: Rombak Reformasi Birokrasi untuk Wujudkan Pemerintahan Bersih dan Melayani

Berbagai upaya untuk percepatan peningkatan dan perluasan kecukupan gizi anak, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, harus segera dan konsisten dilakukan.

Pemenuhan gizi anak, tegas Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, merupakan salah satu langkah strategis untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa, agar mampu menjawab berbagai tantangan di masa depan.

Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu mendorong, agar semua pihak mengedepankan berbagai upaya, agar generasi penerus bangsa memiliki karakater dan daya saing yang kuat, agar mampu memenangi berbagai persaingan di kancah global.

Riyan