PATI (SUARABARU.ID) – Di Pati ternyata juga ada gua. Tidak hanya kekayaan indahnya pantai atau kesejukan gunung saja.

Gua Pancur namanya, sebuah destinasi rekreasi keluarga yang penuh keindahan di Desa Jimbaran, Klaten, Kabupaten Pati.

Menghabiskan akhir pekan bersama anak dan keluarga di Kabupaten Pati akan menjadi pengalaman yang lebih seru dan memuaskan ketika Anda menjelajahi pesona alam yang luar biasa di Gua Pancur.

Tersedia berbagai jenis wahana yang dapat dinikmati di sana, mulai dari kesempatan untuk mandi gratis di dalam Gua Pancur yang konon dikatakan memiliki efek awet muda

Tentu saja juga kesempatan untuk menjelajahi gua dengan berjalan kaki di dalam perut bumi di lereng Pegunungan Kendeng yang membentang sepanjang 827 meter.

Untuk menjelajah pesona indah di dalam gua selama 8,27 kilometer, pengunjung hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp 20 ribu per individu.

Dengan tarif yang terjangkau ini, setiap pengunjung akan menerima fasilitas berupa helm keamanan, jaket pelindung, dan seorang pemandu.

Jika hanya ingin berenang, pengunjung hanya perlu membawa pakaian ganti karena tersedia fasilitas kamar mandi. Di samping itu, tersedia juga sebuah mushola untuk pengunjung yang ingin menjalankan ibadah shalat.

Selain itu, bagi para remaja dan pasangan yang ingin berkencan di sekitar area Gua Pancur, tidak ada masalah. Karena di sana tersedia gazebo dan taman yang sangat cocok untuk duduk berduaan bersama pasangan.

Berkumpul bersama keluarga menjadi lebih menyenangkan dan menghibur selama liburan, berkat fasilitas yang tersedia di tempat tersebut yang sangat memadai untuk mengisi waktu liburan.

Tak Ada Tiket Masuk
Pengendara sepeda motor akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp 3.000, sementara untuk mobil, biaya parkirnya adalah Rp 6 ribu.

Tidak ada biaya tiket masuk yang perlu dibayar, jadi liburan bersama keluarga di Goa Pancur benar-benar terjangkau.

Tersedia juga berbagai pilihan makanan dan minuman di tempat ini. Pengunjung memiliki opsi untuk membawa makanan dan minuman dari rumah atau menikmati beragam kuliner yang tersedia di sekitar area gua.

Menurut nenek moyang yang telah tinggal di Jimbaran selama bertahun-tahun, Gua Pancur adalah tempat yang digunakan sebagai persembunyian oleh pemberontak-pemberontak Belanda atau pasukan gerilyawan.

Gua Pancur digunakan sebagai tempat perlindungan bagi pasukan Indonesia untuk menghindari pasukan Belanda.

Fakta ini terkonfirmasi melalui temuan-temuan seperti adanya pakaian di dalam gua, meskipun tidak diketahui pasti oleh nenek moyang kami bagaimana pakaian tersebut sampai di sana.

Pada era 1990-an, Gua Pancur dikembangkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pati. Pada tahun 1995, gua tersebut telah berkembang menjadi destinasi wisata yang sangat menarik, lengkap dengan berbagai fasilitas.

Di antaranya terdapat restoran yang mengapung di waduk yang dibangun di sekitar mulut gua, serta berderetan gazebo sebagai tempat istirahat, mushola, dan fasilitas lainnya.

“Sekarang ini, Gua Pancur telah menjadi destinasi wisata yang sangat istimewa dan sangat disarankan di wilayah Pati Bumi Mina Tani. Berkumpul bersama keluarga menjadi lebih menyenangkan dan menghibur di sana karena fasilitas yang tersedia sangat baik untuk menjadikan liburan lebih seru,” ujar Frisky wisatawan dari luar Jimbaran.

Untuk mencapai lokasi Gua Pancur, pengunjung memiliki berbagai opsi rute, baik itu dari Pati Kota, Gabus, atau dari arah selatan seperti Sukolilo (jika pengunjung menggunakan jalur Kudus, Purwodadi-Grobogan). Di tepi jalan raya terdapat sebuah gerbang dengan tulisan “Kawasan Wisata Gua Pancur”.

Silakan masuk melalui gerbang tersebut, dan Anda akan menemukan papan petunjuk menuju gua. Untuk mencapai gua, pengunjung harus melewati desa sekitar 3 kilometer.
Intan Kusuma Wardani – MG