Suasana Musyawarah Idaroh Wustho Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabaroh An Nahdiyyah (JATMAN) di Nyatnyono, Ungaran, Kabuaten Semarang. Foto: Lailul Huda

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Musyawarah Idaroh Wustho Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabaroh An Nahdiyyah (JATMAN) agenda rutin untuk agenda manaqib kubro, temu mursyid, istighosah, dan pengajian akbar JATMAN  Jawa Tengah digelar di di Pondok Pesantren Al-Mukhlisin Desa Nyatnyono Ungaran Barat Kabupaten Semarang, baru-baru ini.

Menurut KH Said Lutfi, pengurus JATMAN Jateng, Musyawarah Idharoh Wustho merupakan program JATMAN yang rutin dilakukan satu tahun dua kali. “Program ini akan berkelanjutan terus menerus merupakan bagian Khidmah kita terhadap Thoriqoh.Musyawarah Idharoh Wustho ini bentuk komunikasi yang baik, sehingga menjalankan JATMAN Jateng berkembang pesat memberikan manfaat bagi masyarakat luas,’’ kata KH Said Lafif Lutfi.

Bupati Semarang H Ngesti Nugraha mengucapkan selamat datang peserta di Ungaran Barat.Pemerintah daerah mendapat berkah dari kegitan JATMAN ini. Semoga acara yang berlangsung dari pagi hingga sori ini lancar memberikan manfaat bagi Kabupaten Semarang khususnya bagi Indonesia pada umumnya.

“Kegiatan JATMAN ini nanti memberikan efek positif meningkatkan bidang keagamaan dan sumber daya manusia di Kabupaten Semarang,’’ kata H Ngesti Nugraha.

KH Hamdan Asnawi selaku panitia menyebutkan, Musyawarah Idaroh Wustho JATMAN diikuti 1.179 peserta yang sudah registrasi pada acara ini dari pengurus atau perwakilan thoriqoh JATENG dan DIY,’’ kata KH Hamdan Asnawi.

Dia menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang, panitia, masyarakat umum yang telah membantu acara Musyawarah Idaroh Wusto JATMAN sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Dikatakan, Musyawarah Thoriqoh diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Mukhlisin Desa Nyatnyono Ungaran Barat Kabupaten Semarang yang berlokasi di lereng gunung. Pondok Pesantren ini dipilih sebagai tempat pelaksanaan acara karena memiliki fasilitas yang memadai dalam mendukung kenyamanan para peserta diskusi dan diskusi terbuka.

“Bukan hal ini saja tetapi berharap berkah dari makam Wali Hasan Munadi dan Hasan Dipuro,’’ kata KH.Hamdan Asnawi.

Lailul Huda-Mg