“Saya sampaikan terima kasih kepada mereka karena dari kawan-kawan pengusaha ini, ekonomi Jawa Tengah juga tumbuh. Dari mereka tercipta banyak lapangan kerja, dari mereka juga kita sama-sama bisa menciptakan kondusifitas dan iklim ekonomi yang bagus,” kata Ganjar.
Pria berambut putih itu menyampaikan kepada para pengusaha untuk terus menciptakan iklim perekonomian yang stabil dan kondusif. Selain itu, Ganjar juga menekankan ihwal kemudahan izin usaha serta tegas terhadap penegakan hukum yang adil kepada para pengusaha dengan memerangi pungli usaha seperti yang telah sukses dijalankannya saat memimpin Jawa Tengah.
“Tadi masukannya sih menurut saya cukup bagus. Kita kembangkan UMKM, kemudian kemudahan izin, terus bagaimana penegakan hukum yang fair. Menurut saya itu masukan-masukan yang penting,” ucap Ganjar.
Diketahui, Ganjar mampu membawa perekonomian Jawa Tengah tumbuh di atas ekonomi nasional. Di periode kedua kepemimpinannya, PDB Jawa Tengah tahun 2018 tumbuh 5,3 persen atau di atas pertumbuhan PDB nasional yang tercatat 5,17 persen.
Sementara menjelang berakhirnya kepemimpinan Ganjar, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah hingga Triwulan II 2023 sebesar 5,23 persen, secara Year on Year (YoY). Capaian ini lebih baik dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17 persen.
Kemudian terkait perkembangan UMKM, Ganjar juga mendorong sertifikasi halal bagi pemilik UMKM. Tujuannya agar UMKM bisa naik kelas dan dapat menyerap banyak tenaga kerja.
Pada 2023, Pemprov Jawa Tengah telah membina 183.181 unit UMKM yang menyerap 1.337.156 tenaga kerja dan menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp38,9 miliar serta omzet Rp68,7 miliar. Jumlah ini naik drastis dibandingkan awal Ganjar menjabat pada 2013, yakni 90.339 unit UMKM dan menyerap 480.508 tenaga kerja.
Ning S