Tampak menarik, tim Aquacorn yang terdiri dari mahasiswa BINUS Giovanni Theodora Saputri, Audrey Angela Zora, dan Jeanette Aurelia Siswanto menawarkan desain UI/UX Bento Everyday. Menurut Giovanni, Bento Everyday dihadirkan untuk menjawab kesulitan masyarakat untuk menemukan pilihan jasa katering secara cepat.
Selanjutnya, Bento Everyday akan diluncurkan untuk memudahkan masyarakat dalam mencari layanan katering. Aplikasi ini memungkinkan masyarakat melihat berbagai daftar penyedia layanan katering sesuai dengan kebutuhan, anggaran dan preferensinya.
“Selain itu, ini juga akan memperluas peluang bisnis. Tidak hanya membuka restoran atau rumah makan saja, tetapi juga bisnis katering yang berujung pada peningkatan peluang kerja,” tambah Giovanni.
Akselerasi branding dan marketing
Sementara itu, di ruang FTI 400 terpantau kelompok Arindama yang terdiri dari tiga mahasiswa Universitas Riau Andre Putra Arta, Prischa Ayu Lestari, dan Rahma Elviani memaparkan Business Plan yang diberi nama Algori.
“Berangkat dari banyaknya UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah-red) di Indonesia yang belum melakukan digitalisasi, Algori dihadirkan sebagai solusi untuk mengakselerasi branding dan marketing bagi UMKM di Indonesia,” jelas Andre.
Sebagai jawaban dari permasalahan itu, Algori menawarkan penawaran jasa, agent channel, lelang project, juga cetak antar yang tidak semua fiturnya ditawarkan oleh penyedia jasa branding dan marketing.
“Dengan aplikasi ini, pelaku UMKM dapat mendelegasikan pekerjaan kepada platform ini, pelaku UMKM dapat menghemat biaya karena tidak perlu merekrut karyawan, serta mendapatkan pendapatan lebih dengan branding yang baik,” imbuhnya.
Kelompok lainnya, The Zero beranggotakan tiga mahasiswa UKSW Prananing Mahanani, Stephanie Gabriella Wijaya, dan Dhiya Anisa Alyasakha Martsanny memaparkan Business Plan berjudul Any Recipe. Any Recipe adalah aplikasi Artificial Intelligence (AI) dan machine learning yang merekomendasikan resep makanan berdasarkan bahan yang dimiliki pengguna.
“Keunggulan Any Recipe adalah kemampuannya untuk membuat resep sesuai dengan keinginan pengguna atau bahan yang tersedia di rumah,” terang Stephanie.
Mengasah kemampuan profesional
Koordinator Bidang Kemahasiswaan FTI Evangs Mailoa, S.Kom., M.Cs., mengungkapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang berpartisipasi dalam lomba yang diadakan. Evangs Mailoa berharap kegiatan ini dapat mengasah kemampuan profesional mahasiswa. “Sukses bagi kita semua,” ungkapnya saat membuka kegiatan.
Kegiatan ISFEST masih akan berlangsung hingga besok dengan diadakannya Seminar Nasional bertajuk “Information System in Business: How to Thrive Amid Economic Uncertainty”. Kegiatan ini akan dihadiri oleh Head of Business Intelligence & Market Research – OY! Indonesia Muhammad Ihsan Akhirulsyah sebagai narasumber dan Inkubator Teknologi Bisnis sekaligus Dosen Linda Ariany Mahastanti, S.E., M.Sc., sebagai moderatornya.
Di hari terakhir, juga akan diumumkan pemenang lomba Business Plan dan pemenang UI/UX. ISFEST 2023 juga dimeriahkan dengan hadirnya 10 UMKM di FTI untuk memasarkan produknya.
wied