blank
Prosesi cukur rambut gembel yang dilakukan di Taman Rekreasi Kalianget Wonosobo. Foto : SB/dok Disparbud

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sejumlah 6 anak rambut gimbal di Wonosobo diruwat. Dalam ruwatan ini, anak rambut gimbal meminta sejumlah permintaan unik sebagai syarat ruwatan.

Dengan mengenakan pakaian serba putih lengkap dengan ikat kepala warna putih, enam anak rambut gimbal mengikuti prosesi ruwat rambut gimbal di lapangan objek wisata Kalianget, Wonosobo.

Prosesi ruwatan dan cukur gimbal bagi 6 anak tersebut dibarengkan dengan event Wonosobo Baloon Atraction di tempat yang sama. Pengunjung berbondong-bondong menyaksikan atraksi budaya dan wisata kreatif itu.

Salah satu anak rambut gimbal adalah Helena Shean Wicaksono. Anak dari pasangan Tatag Wicaksono dan Maria Janis ini tumbuh gimbal setiap malam. Tumbuhnya rambut gimbal ini diiringi suhu badan anak naik.

“Ini tumbuh rambut gimbalnya setiap malam dan diikuti badannya panas,” kata bunda Helena, Maria Janis usai acara ruwatan di lapangan objek wisata Kalianget, Wonosobo..

Sebagai anak yang baru berusia 15 bulan, permintaan anak ini masih kerap berubah. Namun, paling sering meminta boneka bola sebagai syarat untuk dicukur atau diruwat.

“Untuk permintaannya memang berubah-ubah. Mungkin karena masih kecil baru 15 bulan. Tetapi paling sering meminta boneka bola,” sebutnya.

Sucipto, tokoh adat Wonosobo mengatakan ruwatan anak rambut gimbal ini dimulai dengan jamasan lebih dahulu. Selanjutnya, prosesi cukur dan melarungkan rambut gimbalnya.

Rambut Dilarung

blank
Salah satu anak sedang dicukur rambutnya dalam rosesi ruwat rambut gembel di Wonosobo. Foto : SB/dok Disparbud

“Awalnya jamasan sudah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya dilakukan prosesi cukur rambut gimbal. Kemudian rambutnya dilarung di Telaga Menjer,” tuturnya.

Saat ruwatan rambut gimbal, juga menyediakan aneka tumpeng dan jajanan pasar. Makanan ini untuk dimakan bersama usai prosesi ruwatan.

“Ada aneka nasi tumpeng, juga ada jajanan pasar. Setelah prosesi ruwatan selesai kemudian makan bersama. Sebelum makan bersama digelar doa untuk keselamatan anak yang baru dicukur gimbalnya,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Wonosobo Agus Wibowo mengatakan, salah satu yang menarik dari prosesi ruwatan adalah permintaan anak rambut gimbal.

Dari 6 rambut gimbal yang mengikuti prosesi ruwatan di antaranya sepeda listrik, boneka, dan es krim. Permintaan tersebut pun dipenuhi oleh orang tua karena kemauan anak yang tidak bisa ditolak.

“Ada yang meminta sepeda, boneka dan ada yang minta es krim. Permintaan anak ini memang harus dipenuhi saat melakukan ruwatan cukur rambut gimbal,” terangnya.

Agus menyebut, 6 anak rambut gimbal ini semua berasal dari Wonosobo. Semuanya dijaring melalui media sosial. Anak beramput gimbal sebagian besar berasal dari lingkungan masyarakat yang hidup di kaki Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

“Kita menjaring melalui media sosial. Yang daftar ada 9 anak rambut gimbal. Tetapi untuk lebih efisiensi dan pertimbangan lainnya hanya 6 anak rambut gimbal yang diruwat,” tambahnya.

Muharno Zarka