blank
Penulis bersama Ganjar Pranowo. Foto: fjd

Oleh: Firman Jaya Daeli

blankATMOSFER keberhasilan dan ideologi Kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo, berintikan atau berorientasikan pada prinsip keutamaan dan garis kebijakan untuk membangun dan memajukan Indonesia, menuju Indonesia Emas 2045.

Prinsip dan garis ideologis meliputi, sosiologis, historis, politis yang Bergotongroyong untuk membangun dan memajukan NKRI berdasarkan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, yang berkedaulatan rakyat, demokratis, dan konstitusional, menjadikan Indonesia berdaulat di bidang politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Beberapa hari sebelumnya, penulis sempat bertemu dan berdiskusi berdua dengan Gubernur Jawa Tengah, yang juga Calon Presiden (Capres) RI, Ganjar Pranowo. Pertemuan persahabatan dan diskusi keakraban berlangsung pada hari Rabu, tanggal 16 Agustus 2023, di Puri Gedeh, Semarang.

Pertemuan berlangsung menjelang atau sesaat mengikuti dan menyaksikan Penyampaian Pidato Kenegaraan Presiden RI Jokowi, dalam rangka peringatan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI. Pidato Kenegaraan HUT Kemerdekaan RI itu, disampaikan dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI serta DPD RI.

Diskusi bersama sahabat lama ini, bermaterikan pada sejumlah hal strategis dan teknis, serta agenda aksi kegiatan lainnya. Intisarinya adalah, kualitas percepatan, peningkatan, perluasan perkuatan dan penguatan keseluruhan ekosistem dan atmosfer kepemimpinan Jokowi dan Ganjar Pranowo, untuk Indonesia Maju. Khususnya dalam kerangka ‘Pelanjutan dan Keberlanjutan Pembangunan Indonesia Maju’. Khususnya juga dalam konteks kepemimpinan Nasional NKRI.

Pemaknaan yang sesungguhnya terhadap “Pelanjutan” dan “Keberlanjutan” kepemimpinan pembangunan Indonesia Maju, pada dasarnya terletak pada kehadiran, kebangkitan, dan kemajuan figur kepemimpinan.

Figur itu yang harus memiliki integritas, kredibilitas, kapasitas, kapabilitas, dan profesionalitas. Dia juga pada dasarnya sudah berpengalaman, matang, dewasa, dan teruji dalam mentalitas dan moralitas kepribadian. Berpengalaman, matang, dewasa, dan teruji dalam konteks kepemimpinan kerakyatan, kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan. Juga dalam konteks eksekutif dan legislatif.

* * * * *

Keutuhan kepribadian figur kepemimpinan yang mengandung integritas, kredibilitas, kapasitas, kapabilitas, dan profesionalitas, dalam konteks dinamika dan dialektika pergerakan sosial kultural keluargaan, yang tanpa cacat dan masalah serius secara dasar etik moral.

Lagi pula figur kepemimpinan yang berurat dan berakar pada kerakyatan. Juga kepemimpinan yang berbasis, bertumpu, dan menyatu bersama dengan kekuatan rakyat. Kepemimpinan yang menyatu bersama secara utuh, dengan amanat penderitaan dan perjuangan rakyat.

Kerangka umum dan bangunan pokok atas figur kepemimpinan Ganjar Pranowo beserta ekosistem dan atmosfer kepemimpinan Ganjar Pranowo, telah lama tumbuh dan bergerak serta sudah lama maju dan berjalan.

Bergerak dan berjalan “senafas, sedarah, seayun, selangkah, seiring, dan sejalan” secara ideologis, politis, historis, dan sosiologis, dengan figur kepemimpinan beserta ekosistem dan atmosfer kepemimpinan Nasional Presiden RI Jokowi.

Ada kesamaan dan keutuhan ideologi, politik, histori, dan sosiologi yang “sebangun dan serumah”, antara kepemimpinan Presiden Ketujuh RI Jokowi dengan Capres Kedelapan RI Ganjar Pranowo. Ada “anatomi kimia” serta ada karakteristik sosial dan kultural yang sama dan serupa, antara kedua pemimpin itu.

Kualitas pemaknaan dan titik simpul strategis pemaknaan nilai-nilai pelanjutan dan keberlanjutan pembangunan Indonesia Maju, terletak pada kebersamaan untuk bersatu dan bergotongroyong.

Khususnya untuk menguatkan, meyakinkan, memastikan “perkuatan dan penguatan” kepemimpinan Ganjar Pranowo. “Kepemimpinan Nasional Indonesia Maju” secara ideologis, politis, historis, dan sosiologis, tentu harus pada posisi, sikap, pendirian untuk mendorong, mendukung, membangkitkan, dan memajukan perkuatan dan penguatan Ganjar Pranowo.

* * * * *

Atmosfer dan ekosistem kepemimpinan Nasional yang sesungguhnya dan yang sejatinya, pada dasarnya berada dan terletak pada figur kepemimpinan. Selain itu, adanya keutuhan kepribadian dan kepemimpinan yang telah teruji, terbukti, dan terkonfirmasi secara otentik dan konkret atas kehadirannya, keberadaannya, dan kesejarahannya.

Khususnya dalam perjalanan dan pergerakan Indonesia. Kehadiran, keberadaan, dan kesejarahan itu tanpa cacat serius, dan yang tanpa masalah berat secara ideologis, politis, historis, sosiologis, dan psikologis.

Kepemimpinan juga harus senantiasa melindungi, melayani, mengayomi, dan memimpin Indonesia secara “Merakyat dan Mengindonesia”. Ekosistem dan atmosfer kepemimpinannya juga harus berdasarkan ideologi dan falsafah Pancasila dalam wadah NKRI, berlandaskan konstitusi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta bersemboyan jiwa dan beretos semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Politik bernegara yang dianut dan dibangun oleh Proklamator RI dan Presiden Pertama RI Bung Karno, Presiden Kelima RI Hj Megawati Soekarnoputri, Presiden Ketujuh RI Jokowi, dan Capres Kedelapan RI Ganjar Pranowo, pada dasarnya adalah Politik Pancasila Indonesia. Kerangka bangunan dan isi muatan pemikiran itu, menjadi dasar-dasar utama dan yang pokok. Kemudian menjadi keseluruhan pertimbangan strategis dan ideologis, serta pengkajian visioner dan misioner.

Suasana kebatinan dan kehidupan ke-Indonesiaan, pada dasarnya dan gilirannya mendorong, mendukung, dan menggalang sepenuhnya keberhasilan dan kemajuan kepemimpinan Ganjar Pranowo. Prinsip keutamaan dan garis kebijakannya sungguh-sungguh sebangun, senafas, sedarah, seayun, selangkah, seiring, dan sejalan dengan kepemimpinan Nasional Presiden RI Jokowi.

Kualitas keberadaan, kebangkitan, dan kemajuan kepemimpinan Ganjar Pranowo, menjadi simbol pemakna, dan merupakan lambang pemasti yang berarti dan berpengaruh strategis, efektif, dan positif. Khususnya bagi pelanjutan dan keberlanjutan pembangunan Indonesia Maju.

Membangun dan memajukan Negara Indonesia akan semakin berlanjut, bermakna, berarti, dan berpengaruh, ketika diorganisasikan dan diselenggarakan secara bergotongroyong dengan figur kepemimpinan Ganjar Pranowo. Politik bergotongroyong membangun dan memajukan Indonesia, diletakkan dan diperjuangkan dengan jiwa dan semangat serta dengan konteks “Janji dan Nilai” Proklamasi Kemerdekaan RI.

Dirgahayu Ke-78 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2023.
Jakarta, Kamis 19 Agustus 2023.

Firman Jaya Daeli; Mantan Ketua DPP PDI Perjuangan dan Anggota DPR-MPR RI