Oleh : Edi Sulton
Ajang Pekan Olahraga Provinsi ( Porprov) Jawa Tengah 2023 telah usai. Cabang olahraga sepaktakraw tercatat sejarah sebagai penyumbang emas terbanyak kontingen Jepara dengan mempersembahkan 7 medali emas dan 1 medali perak. Padahal cabang olahraga ini semula hanya ditarget meraih 5 medali emas.
Target 5 emas ini diberikan mengingat sepaktakraw Jepara telah berhasil meraih sejumlah prestasi baik tingkat senior maupun yunior dalam sejumlah kompetisi. Karena itu wajar jika KONI Jepara mempunyai perhatian dan target lebih tinggi kepada PSTI Jepara, dibanding dengan cabang olahraga lain.
Sepaktakraw Jepara meraih 7 medali emas dan 1 perak disusul karate 6 medali emas , woodball 6 medali emas, petanquue dan balap sepeda 3 medali emas .
Adapun 7 medali emas dan medali 1 perak sepaktakraw Jepara di Porprov 2023 dengan perincian 2 emas melalui nomor tim/ beregu putra dan putri, 2 emas Quadrant putra dan putri, 1 emas double event/ ganda putri, 2 emas regu putra dan putri serta 1 perak double event/ ganda putra .
Totalitas dan Ikhlas
Ada beberapa faktor yang menjadikan sepaktakraw Jepara mampu “mendulang” emas melebihi target dan juga melebihi dari KONI Jepara. Juga melampaui cabang olahraga yang lain.
Pembinaan bibit muda dan pemusatan latihan yang terprogram di GOR Sepaktakraw Welahan Jepara ini adalah salah satu faktor pendukung keberhasilan sepaktakraw Jepara mendulang medali emas.
Di GOR ini anak-anak usia dini sampai senior berlatih dibawah asuhan Rifa’i, Noor Cholis, Dani Slamet Pratama, Suko Hartono , Panji Kerso, dan Musthakim.
Berbagai kiat dilakukan tim pelatih dengan mengajak anak sekitar dan keluarga para tim pelatih untuk ikut gembira bermain ” bola bocor ” ini. Tentunya dengan mengajak dan melatih anak – anak di desa Kendeng Sidialit yang menjadi persemaian produktif atlet sepaktakraw Jepara.
Karena itu sungguh unik, seluruh atlet sepaktakraw Jepara di Porprov Jateng 2023 ini berasal dari satu desa yakni desa Kendeng Sidialit, Kecamatan Welahan Jepara.
Regenerasi juga salah satu pendukung prestasi sepaktakraw Jepara meraih 7 medali emas dan 1 perak. Dalam regu sepaktakraw Jepara ada beberapa pemain tenar di regu putra seperti Mandeg Suharno pemain timnas juga pemain penuh pengalaman Aris Ardiyanto, Toni Azhar dan Anom Estu Prasetyo. Sementara di regu putri juga ada Evana Rahmawati pemain senior juga pemain timnas yang telah mulai dikenal di kancah internasional.
Namun Musthakim sebagai manajer sepaktakraw Jepara di Porprov 2023 ini bersama tim pelatih sadar betul tidak selamanya para pemain senior ini untuk selalu dimainkan mengingat peta persaingan kadang berubah dan daerah lain pun berupaya kuat untuk menjadi juara. Dalam Porprov 2023 tim sepaktakraw Jepara melapisi beberapa pemain yunior yakni Zahara Shifanandhita, Aisyah Amari Fatihah, Intan Rahayu dan Landung Nurvita Firanti untuk putri. Juga ada pemain pelapis putra seperti M.Ubaidur Rohman dan Dicka Putra Arcanel
Selain kedua faktor tersebut, menurut penulis adalah totalitas dan ikhlas dari pengurus PSTI dan pelatih sepaktakraw Jepara. Hal ini penulis lihat para pengurus ini mempunyai sifat ” nguripi” bukan ” nunut Urip” . Hal ini penulis lihat mulai dari ketua umum sampai pengurus tingkat bawah dan pelatih dengan keterbatasan untuk selalu menghidupi sepaktakraw. Juga ke ke ikhlasan dan semangat para atlet.
Salah satu hal yang penulis lihat adalah dalam pembuatan GOR. Pembuatan GOR ini bisa dibilang modal nekat. Sadar tidak memiliki dana yang melimpah Musthakim dan kawan – kawan ini hanya modal Bismillah dan yakin.
Dari hanya sepetak tanah bisa menjadi gedung olahraga yang cukup wah, menurut istilah bahasa Jepara membangun ” thak thik thak thik kok sithik dadi”. Dan sekarang sudah terlihat meski memang belum sepenuhnya mewah tapi GOR ini sudah lengkap .
Bahkan yang terbaru, sebelum ajang Porprov, PSTI Jepara bisa membangun ruang / teras untuk pemanasan bagi para atlet sebelum bertanding. pembangunan ini seperti khayalan. Kenapa penulis bisa bilang khayalan?.Sebab pembangunan ini bermula dari lontaran ucapan wakil ketua II Musthakim untuk membuat teras atau ruang pemanasan yang dilengkapi 1 lapangan sepaktakraw.
Awal mula ketua PSTI Jepara Ary Bachtiar sempat bingung uang darimana untuk membangun itu. Musthakim mampu meyakinkan bahwa ini bisa terwujud. Ibarat sebuah keajaiban bantuan dari DPU PR Jepara pun datang berupa atap dan tiang sedangkan untuk lantai para pengurus iuran termasuk ketua umum dan wakil ketua II maka jadilah ruang terbuka lebar 16 meter x 12 meter dengan tinggi 8 meter untuk menyambut Porprov Jateng 2023.
Dan yang unik dan menarik Wakil ketua II Musthakim tidak berpangku tangan ikut mengaduk semen untuk pembangunan ruang terbuka ini. Ini hanya contoh dari totalitas dari pengurus PSTI Jepara. Juga dari jajaran pelatih.
Totalitas lainnya adalah ketika pada partai final nomor regu hadirnya ketua PSTI Jepara Ary Bachtiar ke lapangan untuk mendukung anak asuhnya bertanding meski saat itu ibu dari ketua PSTI Jepara sedang terbaring di rumah sakit . Dan hasil ini berbuah manis dengan nomor regu putra dan putri Jepara meraih medali emas nomor regu Porprov mengenapi medali emas menjadi 7 dan perak 1. Tidak sampai disitu, Ketua PSTI Jepara juga langsung memberikan bonus untuk pemain dan pelatih.
Menurut penulis faktor utama keberhasilan sepaktakraw adalah ikhlas dan totalitas dari pengurus PSTI Jepara yang ” nguripi” bukan ” nunut Urip” di Sepaktakraw sehingga sepaktakraw Jepara mampu menjadi lumbung emas kontingen Jepara di Porprov Jateng 2023.
Keberhasilan ini jangan menjadikan sepaktakraw Jepara” berleha- leha ” karena persaingan jelas semakin ketat. Daerah lain seperti Kendal pun akan terus mengejar dan merebut kesempatan ini, juga Kebumen mulai serius untuk bersaing juga demikian Demak , Batang dan Pekalongan.
Jadi tetaplah sifat ikhlas dan totalitas tetap dijaga dan ditingkatkan. Karena fasilitas boleh mewah, dana boleh melimpah atlet boleh wah tapi tanpa didukung rasa ikhlas dan totalitas dari pengurus PSTI Jepara semua hanya akan jadi cerita saja tanpa makna. Dan saat ini apa yang penulis lihat Sepaktakraw Jepara mendulang emas banyak ditentukan oleh faktor totalitas dan rasa ikhlas.
Penulis adalah Bidang Humas dan Hubungan Daerah Pengprov PSTI Jawa Tengah