blank
Dalam pembuatan film yang berjudul "Isaak", mereka juga melibatkan warga di kampung tersebut, terutama anak-anak

JEPARA (SUARABARU.ID) – Dengan kompak, mahasiswa semester 5 program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (Fadakom) Unisnu Jepara, memproduksi film di kampung pesisir pantai Jepara.

Dukuh Pandan Arum, Desa Ujungbatu Kecamatan Jepara, menjadi tempat yang dipilih tim produksi tersebut untuk menggambarkan sebuah perkampungan pesisir.

Selama berhari-hari tim produksi sudah mendiami di daerah tersebut, guna melakukan observasi tempat dan pendekatan emosional dengan warga sekitar. Untuk produksinya, mereka memakan waktu selama 4 hari untuk pengambilan gambar, terhitung sejak Jum’at (11/8) hingga Senin (14/8).

blank
Rencananya film Isaak ini nanti akan diikutkan dalam Festival Film Pendek Moderasi Beragama 2023 tingkat nasional

Dalam pembuatan film yang berjudul “Isaak”, mereka juga melibatkan warga di kampung tersebut, terutama anak-anak sebagai pemeran utama dalam cerita, yang menggambarkan tentang pemahaman agama Islam oleh anak-anak di kampung pesisir.

Agus Cahyono sutradara dari film Isaak, menyampaikan bahwa kampung Pandan Arum sangat representatif dengan cerita yang dia buat, karena menurutnya pesisir juga sangat dekat dengan simbol Jepara.

blank

“Kami ingin membuat cerita yang menggambarkan kepolosan seorang anak kampung dalam belajar beragama, dan kami juga ingin menampilkan simbol daerah yang kental dengan Jepara, salah satunya pesisir,” ungkapnya.

Tim crew produksi juga sangat disambut dengan hangat oleh warga sekitar, mereka sangat antusias untuk sekedar menyaksikan proses pengambilan gambar, hingga melibatkan beberapa warga untuk ikut menjadi talent.

blank

Komar, salah satu tokoh pemuda di daerah tersebut mengungkapkan perasaannya yang sangat senang dan mendukung tim mahasiswa yang membuat film di kampungnya, bahkan dirinya juga rela mendampingi kegiatan produksi dari awal hingga akhir.

“Selama itu kegiatan positif, saya siap mendukung, apalagi secara tidak langsung juga membantu untuk mengenalkan kampung saya kepada khalayak masyarakat luas,” tegas Komar yang kesehariannya menatah dan mendampingi proses kreatif anak-anak melalui sanggarnya.

blank

Sementara itu Ihza Miftahul yang menjadi produser film Isaak, sangat berterimakasih kepada warga Pandan Arum, khususnya RT 15 dan RT 16 yang telah membantu dan ikut menyukseskan kegiatannya.

“Saya merasa senang dan berterimakasih, terutama kepada bapak Ketua Rt 15 dan 16 yang mengizinkan kami untuk membuat film di wilayahnya,” ucapnya.

blank

Dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada pihak Unisnu Jepara, khususnya Prodi KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

“Kepada pihak Fakultas dan kampus Unisnu Jepara serta pihak lain yang telah mendukung, saya ucapkan banyak-banyak terimakasih, semoga usaha kami akan memberikan hasil yang maksimal,” pungkas Ihza.

Rencananya film Isaak ini nanti akan diikutkan dalam Festival Film Pendek Moderasi Beragama 2023 tingkat nasional, yang diselenggarakan Balai Litbang Agama Jakarta bekerjasama dengan Lembaga Dakwah PBNU.

Hadepe – Bajuri