blank

Oleh : Edi Sulton

Upacara penutupan Pekan Olahraga Provinsi ( Porprov) Jawa Tengah 2023 di stadion Gelora Bumi Kartini Jepara pada Jumat 11/8/2023 malam tampak meriah dan menjadi menjadi pesta rakyat dengan tampilnya hiburan musik dangdut Masyarakat pun bisa langsung menonton masuk ke dalam stadion.

Namun seusai upacara penutupan Porprov 2023 di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara dunia Maya dihebohkan dengan kabar pintu stadion yang jebol, lapangan yang rusak karena penonton masuk ke stadion yang tersiar kabar konon katanya tidak terkendali. Rumput rusak parah dari kabar yang tersiar.

blank

Hal ini jelas semakin memanas dengan ucapan dan tanggapan Warganet di dunia Maya, riuh dan melebar dari aslinya.

Lebih riuh lagi ketika ada salah satu kelompok suporter/ pendukung Persijap yang mengultimatum penyelenggara upacara penutupan Porprov 2023 agar bertanggung jawab atas kerusakan lapangan yang konon katanya akibat masuknya penonton dangdut ke lapangan di Stadion Gelora Bumi Kartini.

blank

Konon bagi salah satu pihak ini menganggap lapang Gelora bumi Kartini ini tempat sakral yang tidak boleh dipijak oleh sembarang orang kecuali pemain pujaannya dan lapangan tidak boleh untuk kegiatan selain pertandingan sepakbola seperti pentas musik.

Rasanya wajar dan sah – sah saja stadion seisinya digunakan untuk upacara penutupan Porprov Jateng 2023 dengan menggelar konser musik. Hal ini tidak saja terjadi pada Porprov Jateng 2023 di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara. Penutupan PON, penutupan SEA Games, Asian Games, Olimpiade atau ajang kejuaraan apapun itu sah dan boleh yang terpenting setelah acara tetap ada perawatan dan pemulihan kondisi lapangan.

blank

Porprov Acara Terjadwal dan Terkonsep

Tanpa bermaksud membela pihak penyelenggara atau pemerintah, saya menanggapi ultimatum/ peringatan kepada pihak panitia penyelenggara Porprov 2023 agar bertanggung jawab dengan kerusakan lapangan Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara terlalu berlebihan.

Sebagaimana mestinya pihak penyelenggara Porprov jelas sudah memikirkan serta mengambil tindakan untuk segera bergerak melakukan pembersihan dan perawatan lapangan. Hal ini terlihat langkah cepat Pj Bupati Jepara, panitia pelaksana bersama OPD terkait untuk segera melakukan perabaikan dan perawatan.

blank

Yang pasti penyelenggaraan Porprov tiap 4 tahun ini adalah kegiatan terkonsep dan terjadwal sudah barang tentu panitia dengan segala konsekuensinya pasti sudah tahu dan siap mengambil beberapa rencana dan tindakan . Tindakan nyata langsung dilaksanakan.

Terlalu Merasa Paling

Perasaan rasa memiliki yang terlalu tinggi inilah yang membuat salah satu pihak membuat ultimatum/ ancaman kepada pihak lain yang juga punya kepentingan untuk menyelenggarakan acara di SGBK. Hal ini perlu disikapi secara bijak bahwa semua punya hak dan berhak untuk memakai SGBK tanpa harus merasa paling.

blank

Pemkab Jepara sebagai pemilik SGBK tentu sudah bertindak adil , demikian juga KONI Jepara sebagai induk semua cabang olahraga di Jepara jelas punya kepentingan untuk mensukseskan pagelaran Porprov 2023 atau apapun karena KONI Jepara adalah induk dari semua cabang olahraga di Jepara termasuk Sepakbola dan Persijap di dalamnya.

Porprov adalah hajat yang membawa nama dan kehormatan Jepara di ajang resmi. Penyelenggara Porprov tentu punya konsekuensi yang akan muncul dengan banyaknya penonton di lapangan. Dan pihak Persijap yang tiap musim memakai SGBK tidak pernah mengaku dan merasa paling berhak dengan SGBK.

blank

Maish ada Stadion Kamal Junaidi

Andaikata lapangan SGBK belum siap untuk antisipasi menyongsong liga 2 juga masih ada Stadion Kamal Junaidi. Stadion Legendaris yang masih bisa dipakai untuk latihan Persijap dan menyambut liga 2 dengan melihat standarisasi di Indonesia tidak begitu ketat sebagai Persis Solo bisa memakai stadion Sriwedari dan Bhayangkara bisa memakai stadion PTIK di liga 1 yang lebih tinggi dari liga 2. Kedua stadion tersebut yang secara kualitas dan kapasitas mungkin sama atau dibawah stadion Kamal Junaidi. Jadi hal ini masih bisa kok untuk disikapi dengan sikap dan kepala dingin.

Jadi Permasalahan seusai upacara penutupan Porprov Jateng 2023 adalah hal kecil yang tidak perlu untuk diperbesar di dunia Maya. Pemkab Jepara punya komitmen untuk merawat dan memulihkan kembali kondisi rumput SGBK. Perlu diketahui bahwa kondisi rumput SGBK juga sebelum Acara Porprov sudah kurang sehat mengingat mulai musim 2008 ISL pertama belum ada pergantian rumput sampai sekarang. Bahkan rumput selain rumput Grinting / Bermuda yang dalam bahasa latin Cynodon Dactylon juga sudah mulai bercampur dengan rumput endemi .

blank

Jadi semua bisa menikmati hiburan tanpa ramai di jagad maya yang tidak selesai ujung pangkal hanya untuk menunjukkan eksistensi diri.. Yang terpenting Porprov di Jepara lancar , Persijap tetap bisa bermain di SGBK kalaulah di stadion Kamal Junaidi justru lebih angker mengingat jarak antara penjaga gawang dengan penonton begitu dekat dan sewaktu Persijap bermain di Kamal Junaidi ” keangkeran” masih tinggi.

Tentunya semua kita harus bijak ketika menanggapi kabar yang bermula dari : konon katanya tanpa menyaringnya.. Mari semua bergembira.

Penulis adalah pecinta Persijap dan pemerhati olahraga tinggal di Jepara.