blank
Mbak Ita didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang Dr Sutrisno SKM MHKes (kiri), saat memperhatikan secara detail produk kain batik hasil karya kaum wanita pekerja pabrik rokok, usai mengikuti pelatihan. Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT), yang digunakan untuk pelatihan bagi ibu-ibu karyawan pabrik rokok, sangat dirasakan sekali manfaatnya.

Hal itu seperti yang disampaikannya, usai acara Penutupan Kegiatan Pelatihan DBHCHT, di Gedung Balaikota Semarang, lantai 8, Jumat (11/8/2023). Dalam acara itu, dihadiri pula Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang Dr Sutrisno SKM MHKes, serta beberapa pejabat lainnya.

Menurut Mbak Ita, sapaan akrab wali kota, pelatihan dengan dana DBHCHT ini sangat berguna untuk membantu meningkatkan taraf hidup perekonomian para pekerja pabrik rokok. Selain itu dia berharap, hasil pelatihan ini bisa berguna untuk penghasilan sampingan.

BACA JUGA: HUT Polwan Ke-75, Polda Jateng Gelar Olahraga Bersama

Beberapa pelatihan yang diberikan pada kaum hawa pekerja pabrik rokok yang ada di Kota Semarang dan sekitarnya itu, di antaranya tata boga, membatik, craft, dan pelatihan lainnya.

”Pelatihan ini merupakan sesuatu yang sangat luar biasa, karena di luar sana masih ada 518 kepala keluarga dengan 2.500 jiwa masih ada di bawah garis kemiskinan ekstrem,” kata dia dalam keterangannya usai acara.

Mbak Ita juga menyebutkan, roda perekonomian harus terus bergulir, dengan inovasi-inovasi yang harus dilakukan. Karena itu dia berharap, hasil pelatihan bisa diterapkan di rumah, sebagai bahan tambahan penghasilan selain sebagai pekerja pabrik.

BACA JUGA: Dua Kandidat akan Ramaikan Pemilihan Rektor IAINU Kebumen

Dia juga menyarankan, hasil pelatihan atau olahan yang sudah dilakukan itu, bisa terus dikembangkan untuk kemudian dipasarkan secara luas. Satu syarat yang diminta Mbak Ita yakni, kualitas produk yang dihasilkan, harus benar-benar bagus, agar tak mengecewakan konsumen.

”Makanya kita perlu melakukan koordinasi dengan dinas-dinas terkait, untuk membantu memasarkan produk-produk mereka. Hotel-hotel pun sudah mulai membuka pojok UMKM, yang bisa juga dimanfaatkan untuk memasang hasil karya mereka,” saran dia.

Pihaknya selaku pemerintah daerah, juga akan semaksimal mungkin membantu memasarkan atau mengenalkan hasil karya mereka ke daerah-daerah lain.

Riyan