PEMALANG (SUARABARU.ID) – Di era society 5.0 saat ini, segala transaksi yang dilakukan mayoritas melalui transaksi digital seperti dengan penggunaan QRIS.. Berdasarkan data Bank Indonesia pada Desember 2022 terdapat 28,75 juta pengguna, mayoritas dari pengguna berada di Pulau Jawa.
QRIS sendiri adalah Quick Response Code Indonesia yang merupakan standar kode QR nasional yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia yang bertujuan agar proses transaksi lebih mudah dan cepat menggunakan kode QR.
Para pelaku usaha di Desa Jatiroyom masih belum memahami dan belum menggunakan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran dalam usaha mereka, umumnya mereka melakukan transaksi secara tunai.
Oleh karena itu, Mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro, Karimah Az Zahra Novianti dari program studi Ekonomi berinisiasi untuk memperkenalkan QRIS kepada para pelaku usaha di Desa Jatiroyom agar para pelaku usaha mengetahui lebih dalam terkait manfaat penggunaan QRIS.
Melihat potensi usaha yang ada di Desa Jatiroyom cukup besar, dimana banyak toko kelontong, warmindo, serta jajan-jajanan yang terdapat di Bendung Kaliwadas yang masih terletak di Desa Jatiroyom.
Program ini dilaksanakan secara door to door, dari rumah ke rumah hingga warung ke warung pada minggu ke-5 pelaksanaan KKN. Pelaksanaan program diawali dengan pemaparan materi dengan leaflet yang menjelaskan tentang QRIS lalu Mahasiswa KKN melakukan pendampingan pembuatan QRIS kepada para pelaku usaha yang berminat menggunakan QRIS. Para pelaku usaha di Desa Jatiroyom sangat antusias dengan kemudahan transaksi menggunakan QRIS.
Dengan adanya pelaksanaan program pengenalan serta pendampingan pembuatan QRIS di Desa Jatiroyom, diharapkan pelaku usaha di Desa Jatiroyom dapat mengikuti perkembangan zaman dengan digitalisasi perekonomian, salah satunya dengan transaksi digital menggunakan QRIS.
Hadepe – Karimah Az Zahra Novianti
Prodi S1 Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro