Mantan Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz.(Foto:SB/Pribadi)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Mantan Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz menyatakan, salah satu motivasinya “turun gunung” sebagai calon Legislatif DPR RI dari Partai Nasdem ingin membersamai rakyat daerah sekaligus mengawal kepentingan Kebumen di Pusat.

“Saya ini lahir, besar dan tinggal di Kebumen. Terpanggil untuk mengawal kepentingan daerah di Pusat supaya lebih maksimal,”ujar politisi yang tinggal di kampung Jetis, Desa Kutosari, Kecamatan Kebumen Kota, Jumat (11/8).

Yazid Mahfudz merupakan politisi yang berlatar belakang ulama. Ia pernah menjabat Wakil Bupati Kebumen pada 2016-2018. Selanjutnya naik menjadi Bupati Kebumen 2018-2021.

Gus Yazid yang adik kandung Pengasuh Pondok Pesantren Al Huda Jetis Kutosari Kebumen KH Wahib Mahfudz (Gus Wahib) itu mengaku semakin mantab “pindah rumah” politik dari PKB ke Partai Nasdem karena ada amanah dan kecocokan ideologi.

Lagi pula menjelang Pemilu 2024 dirinya diberi kepercayaan dari DPP Partai Nasdem untuk mengawal dan meningkatkan suara tiga daerah, yaitu Kebumen, Banjarnegara dan Purbalingga.

Ketua Umum DPP Partai Nasdem H Surya Paloh bersama KH Yazid Mahfudz.(Foto:SB/Pribadi)

Menurut Gus Yazid, di Dapil VII Kebumen, Purbalingag dan Banjarnegara ada tujuh kursi di DPP RI. Dari tujuh wakil rakyat tersebut kebetulan saat ini hanya satu orang yang asli Kebumen. Yakni KRT Darori Wondipuro dari Fraksi Partai Gerindra yang asal Petanahan.

Selebihnya, Utut Adianto FPDIP dari DKI, Heru Sudjatmoko FPDIP dari Purbalingga, Bambang Soesatyo Partai Golkar dari DKI, Rofiq Hananto FPKS dari Purbalingga, Taufiq Abdullah FPKB dari Banjarnegara, dan Lasmi Indaryani F Demokrat dari Banjarnegara.

Sedimentasi Waduk Sempor

Gus Yazid yang pernah berpengalaman duduk sebagai anggota DPRD Provinsi Jateng dari PKB itu menyatakan, beberapa persoalan mendasar bagi warga Kebumen perlu dikawal di tingkat Pusat. Seperti sedimentasi (pengendapan lumpur) Waduk Sempor.

Saat ini Waduk Sempor masih menjadi andalan irigasi petani di Kebumen barat, seperti Kecamatan Sempor, Gombong,  Kuwarasan dan Karanganyar.

“Namun sedimentasi ini tidak pernah tuntas ditangani Pemda karena irigasi yang diurusi kabupaten hanya sampai 1.000 hektare (ha).  1.000 ha sampai 4.000 ha urusan Provinsi dan di atas 4.000 ha irusan Pusat. Hal seperti ini perlu pengawalan,”tandas dia.

Gus Yazid juga menyebut  sejumlah potensi daerahnya yang memerlukan akselerasi. Seperti investasi, pariwisata, pertanian, peternakan hingga geopark (taman bumi) Karangsambung. Bahkan sejak ia menjabat Bupati merintis Geopark Nasional Karangsambung hingga kini menuju Unesco Global Geopark.

Persoalan lain yang sering menjadi masalah bagi petani yakni pupuk. Mengingat, 60 persen warga Kebumen petani. Kelangkaan pupuk masih sering menjadi momok bagi petani Kebumen setiap musim tanam. Ia berharap jika lolos ke Senayan, bakal mengangkat masalah ini untuk meringankan beban petani.

Apalagi setelah bertemu langsung dengan Ketua Umum Parta Nasdim Surya Paloh dan juga Anies Rasjid Baswedan.“Pak Surya Paloh ini sangat terbuka dan merakyat. Pak Anies sejak bertemu kami berkomunikasi intensif. Beliau orang baik, cerdas dan Islami. Bulan Puasa lalu datang ke Kebumen,”imbuh kiai lulusan Pondok Pesantren Ploso, Kediri itu.

Di sisi lain, Gus Yazid juga memperhatikan peluang dan aspirasi di Dapil VII berdasar jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Kebumen yang terbesar di antara tiga kabupaten. DPT Kebumen saat ini 1.075.000 suara. Artinya semakin banyak wakil rakyat dari Kebumen di DPR RI, tentu sebanding dengan jumlah pemilihnya.

Jika lolos ke DPR RI, ia akan selalu bersinergi dengan kepala daerah di Kebumen maupun Pemprov Jateng.”Meski sekarang di Partai Nasdem, latar belakang saya tetap pesantren. Silahkan main ke rumah dan pondok di Jetis. Mari berdiskusi bersama yang terbaik bagi Kebumen,”ujar Gus Yazid.

Komper Wardopo