JEPARA (SUARABARU.ID)- Banyaknya pengusaha yang muncul dari generasi milenial membuat dunia entrepreneur di tanah air menjadi sangat bervariatif. Apalagi generasi ‘Y’ (istilah bagi milenial), mampu memanfaatkan dunia digital dan kemajuan tekhnologi dalam mempromosikan serta memasarkan produknya, menjadikan mereka berlari lebih cepat dibanding mereka yang berbisnis dengan cara konvensional.
Dari berbagai jenis usaha yang ditekuni oleh para milenial, saat ini mereka telah merambah ke dalam dunia usaha yang dulu hanya dikuasai oleh para generasi tua, yaitu bisnis properti atau perumahan. Kisah inspiratif ini datang dari salah satu pengusaha muda dari Jepara yang menekuni usaha properti, dia adalah H. Muhammad Chabiburohman.
Pria kelahiran Jepara, 16 Maret 1983 ini memulai bisnis propertinya di tahun 2016. kepada suarabaru.id dia menceritakan kisah perjalanannya dalam membangun usaha propertinya hingga mempunyai banyak unit perumahan di wilayah Kabupaten Jepara.
Dengan membawa bendera PT. Woke Properti Indonesia, Chabib (sapaan akrabnya) mempunyai beberapa jenis usaha properti di antaranya, The Quim Land, The Quim Land Luxury, Green Villa Residence dan Green Village.
“Beberapa kali saya mengalami kegagalan dalam membangun usaha. Perjalanan bisnis saya tidak mudah, beberapa kali saya jatuh bangun. Rugi, ketipu, sudah menjadi ‘makanan’ sehari-hari bagi saya”, kata Chabib, membuka obrolan.
“Masuk ke dalam dunia bisnis properti pun saat itu saya hanya modal nekat. Berbekal jaringan keluarga besar saya dan kepercayaan di kalangan kolega, saya mendapatkan kepercayaan untuk membangun beberap unit rumah. Dan Alhamdulillah berlanjut sampai sekarang”, lanjutnya
“Dari situ saya tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang telah diberikan kepada. Intinya dalam menjual rumah itu adalah kualitas dan fasilitas. Saya semakin optimis bahwa bisnis properti di Indonesia akan semakin berkembang”, terang lulusan FE Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara tersebut.
Lebih lanjut, pria yang juga aktif di Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan pernah aktif di Organisasi Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini menceritakan suka duka dalam menjalankan bisnis properti.
“Kendala perumahan itu komplek. Contoh, membuka lahan baru membutuhkan ijin dari beberapa dinas terkait yang memang membutuhkan waktu yang lumayan lama. Dan proses pemecahan sertifikat juga sering terkendala oleh waktu”, ujar Chabib.
“Itu yang membuat para developer kadang membutuhkan kesabaran. Tapi ketika semua sudah teratasi Insyaallah tinggal proses pemasaran. Tinggal pintar-pintarnya developer cari strategi untuk target penjualan”, ungkap pria yang aktif di Organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Jepara ini.
Terjun ke Dunia Poltik
Saat ini Chabib merupakan pendatang baru dalam kancah dunia politik di Kabupaten Jepara. Melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dirinya memberanikan diri maju sebagai Caleg 2024. Ketika disinggung soal persiapannya hingga hingga visi misinya untuk maju sebagai caleg, Chabib mengatakan persiapannya seperti para caleg pada umumnya.
“Ayah saya (H. Muhammadi Qosim), 28 tahun hidmat di Nahdlatul Ulama (NU), dan salah satu pelopor Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kabupaten Jepara. Saya terinspirasi mengikuti jejak beliau, dan akan melanjutkan perjuangannya”, kata Chabib.
Seperti diketahui, H. Muhammadi Qosim merupakan salah satu sesepuh NU di Jepara yang selama 28 tahun aktif di jajaran pengurus struktural. Dan merupakan Anggota DPRD Jepara periode 1977-1997
“Saya tidak mau muluk-muluk dalam obral janji politik. Intinya saya hanya ingin berhidmat dan berjuang di NU dan Partai Kebangkitan Bangsa. Soal jadi atau tidak itu urusan belakangan. Saya akan menikmati prosesnya, dan mohon “dekengan pusat”, pungkasnya disertai derai tawa.
ua