SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kapten Tim PSIS (Semarang), Septian David Maulana, menjadi bintang lapangan saat berlaga melawan Arema FC (Malang), dalam laga lanjutan BRI Liga 1 pekan ketujuh, di Stadion Jatidiri, Semarang, Rabu (9/8/2023).
Dua gol yang dicetaknya itu, mengakhiri laga yang berlangsung sengit dengan skor 2-0. Gol pertama yang dihasilkan putra asli Semarang menit ke 67 ini, dicetak dengan begitu indahnya, melalui sepak pojok yang langsung menghujam masuk ke gawang lawan.
Begitu pula gol kedua yang dibuatnya pada menit 75, merupakan hasil kerja sama apik antara Wahyu Prast dan Gali Freitas. Menerima umpan silang dari Gali Freitas yang mendapatkannya dari Wahyu Prast, bola dicungkil dengan kaki kanannya melewati hadangan kiper Arema, Julian Garcia Schwarzer.
BACA JUGA: Kapolres Wonogiri Pimpin Upacara Sertijab Kasatlantas
Raihan tiga poin penuh ini, menjadikan posisi PSIS di klasemen sementara ada di urutan keempat dengan koleksi 11 poin. Sedangkan Arema masih terbenam di dasar klasemen posisi 18, dengan koleksi hanya dua poin.
Pelatih PSIS Gilbert Agius menyebut, laga di babak pertama terkesan berjalan lambat dan kurang tenang dalam penyelesaian akhirnya. Dari pihak Arema pun menerapkan disiplin tinggi di lini belakang.
”Babak pertama kami bermain lambat, sehingga kami kesulitan mencetak gol. Baru di babak kedua, pemain kami instruksikan untuk tampil lebih menyerang, dan hasilnya dua gol tercipta,” kata Gilbert di sesi jumpa pers usai laga.
BACA JUGA: Lakukan Dokumentasi Budaya, Dewi Utami Luncurkan Novel “Gadis Kaliwadas” Kisah Sedih Sang Primadona
Sedangkan Septian David Maulana yang ikut dalam sesi ini menambahkan, kemenangan atas Arema menambah kepercayaan diri timnya, jelang menghadapi Dewa United dan Persib Bandung.
”Kemenangan ini menjadi modal kami untuk menghadapi partai yang lebih sulit lagi saat jumpa Dewa United dan Persib Bandung. Semoga di laga itu, kami juga bisa memperoleh poin,” imbuhnya.
Sementara itu, pelatih Arema FC, Joko Susilo mengungkapkan, timnya mulai panik saat terjadinya gol pertama PSIS. Kondisi itu membuat timnya selalu terburu-buru dalam penyelesaian akhirnya.
”Kami akan lihat dulu video pertandingan ini, baru kita akan evaluasi secara menyeluruh. Gol mudah melalui tendangan penjuru, membuat anak-anak kaget dan membuat permainan menjadi tidak fokus,” tandasnya.
Riyan