SEMARANG (SUARABARU.ID) – Selain Lapas Kelas 1 Semarang, hasil karya Lapas Perempuan (LPP) Semarang juga dipromosikan dalam gelaran bazar UMKM yang diselenggarakan Kanwil Kemenkumham Jateng pada Jumat (4/8/2023).
Mulai dari produk batik, tas, sulam, hingga aneka makanan ringan dipamerkan di stand Lapas Perempuan Semarang
Kepala Lapas Perempuan Semarang, Kristiana Hambawani menyebut, semua produk yang dipamerkan di bazar merupakan hasil karya dari narapidana Lapas Perempuan.
Kristiana mengatakan, Lapas Perempuan Semarang mempunyai 18 kelompok kerja yang semuanya menghasilkan. Dan semua narapidana yang bekerja atau berproduksi mendapat premi atau upah.
“Ini bukti nyata kami narapidana di dalam Lapas berproduksi. Ini juga untuk mengedukasi masyarakat bahwa narapidana mampu berproduksi,” ujarnya.
Selain itu, Lapas Perempuan Semarang juga mempunyai UMKM di Johar yang bernama ‘Sekar Maheswari’ yang ikut kelompok UMKM di sana, sebagai wujud Lapas Perempuan ada di masyarakat.
“Lapas merupakan miniatur masyarakat luar, jadi kami juga ingin exis di masyarakat dalam bentuk UMKM,” terangnya.
Kristiana mengatakan, hasil dari penjualan UMKM, 50 persen adalah untuk premi narapidana, 35 persen masuk negara, dan 15 persen untuk operasional Lapas.
Menurutnya, semua narapidanan baik kasus narkoba, pencurian, tipikor yang total berjumlah 284 aktif mengikuti ketrampilan di dalam Lapas, dimana produk dari narapidana Lapas Perempuan ini sudah sampai di Kanada dan Australia.
“Harapannya kami ingin pengakuan dari masyarakat. Dan setelah narapidana keluar nanti bisa diterima di masyarakat,” tuturnya.
Kristiana juga berharap narapidana nantinya tidak mengulangi tindak pidana lagi. “Mereka keluar dari Lapas juga memiliki sertififat resmi dari LPK yang diakui negara, untuk bisa digunakan di luar sana,” pungkasnya.
Ning S