blank
H Abdul Kadir Karding memberikan penekanan soal perlunya peran pemerintah dalam usaha pertanian, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – “Kelangkaan dan mahalnya pupuk, tidak boleh berkepanjangan. Bahaya itu”.

Anggota DPR RI, H Abdul Kadir Karding, mengatakan hal tersebut ketika ditemui di sela-sela acara peningkatan kapasitas pengguna riset dan inovasi untuk masyarakat, di Hotel Atria Magelang, Jumat (4/8/23). Kegiatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu berfokus pada kebutuhan teknologi olahan sayur.

Anggota Fraksi PKB itu selebihnya menyoroti terkait mahalnya harga pupuk dan jatuhnya harga pemasaran produk pertanian di musim panen. Menurut dia, soal pupuk harus ditangani khusus oleh pemerintah. Terutama soal subsidinya seperti apa, harus ada formula baru.

Soal rendahnya harga jual produk pertanian, terutama saat panen, menurut dia, juga harus diatur. Dalam hal ini harus ada keterlibatan pemerintah.

“Terhadap harga jual yang murah ketika musim panen, tugas pemerintah di situ,” katanya.

Jangan biarkan para mafia bermain, kemudian merugikan masyarakat. Kondisi seperti itu wajib dikontrol. “Jangan sampai tidak dikontrol dan masyarakat tidak dilindungi oleh pemerintah. Seperti itu tidak boleh terjadi,” ujarnya.

blank
H Abdul Kadir Karding. Foto: eko

Dari kegiatan tersebut, harapannya masyarakat berdaya. Artinya memiliki keterampilan. Zaman sekarang, menurut dia, keterampilan itu penting.

“Kalau mereka punya keterampilan, terutama kaum ibu yang tidak punya pekerjaan lain, maka dia bisa menjual hasil olahan melalui online,” tuturnya.

Ditambahkan, kalau seseorang bisa menguasai online untuk menjual satu produk, bisa jadi kaya.

Untuk menuju sesuai harapan itu dilakukan pelatihan. Dalam acara itu cara mengemasnya dilatih, supaya hasilnya bagus dipandang, Kemudian juga bisa cara menjualnya. Tak perlu ada kios, juga tidak perlu ada stand.

Peserta pelatihan itu masyarakat Kabupaten Magelang. Selain diberi teori juga praktik. Hari ini praktik membuat abon cabe dan minuman pakcoy.

Instrukturnya dari BRIN Serpong, Doktor Wariyat. Sebelumnya acara yang sama juga digelar di Purworejo dengan materi tentang pengolahan ikan, di Temanggung tentang sayur, selain itu di Wonosobo tentang sayur dan umbi-umbian.

Eko Priyono