TEGAL (SUARABARU.ID) – Seorang siswa kelas 11 salahsatu SMKN di Kota Tegal, AK (17) hidup sebayangkara tanpa saudara. AK tercatat warga RT 04 RW 02 Kelurahan Kejambon, Tegal Timur, Kota Tegal kebingungan tempat untuk tidur.
Rumah yang dulu ditempati bersama almarhumah ibu angkatnya, kini sudah diambil alih oleh pihak ahli waris keluarga. Kondisi rumah tersebut telah dikontrakkan ke orang lain. Sedangkan AK untuk tempat tinggal diberi lahan ukuran sekitar 3 x 4 meter untuk tidur dan keperluan mandi dari papan seadanya.
Untuk tidur AK menggunakan tikar di lantai yang masih tanah. Beruntung tetangga sekitar baik hati sering memberikan bantuan. Bahkan, karena tempat yang belum layak tidur AK untuk sementara menumpang di tetangga sambil menunggu donatur untuk renovasi. Kondisi tempat tinggal AK yang memprihatinkan sempat menyebar di grup WhattsApp.
Pengurus Yayasan Inisiatif Madani Kota Tegal, Atfalia (Aat) menjelaskan, pihaknya mengenal AK sejak masih SD. “Bantuan dari inisiatif madani sejak AK masih duduk di bangku SD. Kami juga sudah menawari untuk AK tinggal di Yayasan tapi AK tetap pada pendiriannya maunya tinggal di tempat tersebut,” terang Aat.
Paman angkatnya kata Aat juga menyarankan karena rumah dikontrak, AK disarankan untuk tinggal di Panti Asuhan. Namun, AK tetap menolak karena sudah merasa nyaman di rumah tersebut. Selanjutnya oleh paman angkat AK dibuatkan kamar seadanya.
“Untuk kebutuhan keseharian AK dapat bantuan dari Yayasan Inisiatif Madani Kota Tegal bersama tetangga sekitar. Ikut Yayasan saya sejak AK kelas 4 SD sampai sekarang. Kita juga ada rumah Quran yang bisa menampung anak-anak tapi AK tetap tidak mau,” ujar Aat.
Menanggapi hal tersbut, Camat Tegal Timur To’at Hartono melalui Sekcam Fajar Arisandi menyatakan siap memfasilitasi bantuan untuk renovasi tempat tinggal sementara untuk AK. “Kami dari Kecamatan Tegal Timur siap memfasilitasi bantuan agar tempat tidur AK layak,” kata Fajar, Rabu (2/8/2023).
Saat ditemui, AK mengaku sudah mendapat bantuan dari pemerintah seperti bantuan Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Program Keluarga Harapan (PKH). AK merupakan anak angkat dari almarhum Saeni yang sudah meninggal sejak AK masih di duduk dibangku SD. Sedangkan Ibu angkatnya almarhumah Saeni meninggal pada 22 Mei 2023 lalu.
Sutrisno