blank
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Dok/Pngtree

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Dokter spesialis anak, dr. Galih Herlambang, SpA menyebut, stunting bukan menjadi hal yang dianggap remeh karena mempengaruhi kognitif anak.

Untuk itu, perlu adanya pencegahan agar anak tidak mengalami stunting. Menurutnya, salah satu faktor penting untuk mencegah stunting sendiri yaitu ASI yang dikonsumsi.

“Pemberian ASI menjadi faktor penting untuk mencegah stunting, karena akan membantu memenuhi gizi anak,” jelas dr. Galih dalam webinar, Sabtu (29/7/2023).

Dikatakan, ASI menjadi sumber gizi anak pertama saat mereka bayi. Dengan pemberian ASI eksklusif yang baik, akan membantu mencegah stunting pada anak. Oleh sebab itu, ketika anak masih usia 0-6 bulan, penting untuk mendapatkan ASI eksklusif dari ibunya.

Ada 4 hal yang mendukung keberhasilan pemberian ASI kepada anak.

1. Awali dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

IMD adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan. Nantinya, bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tanpa disodorkan ke puting susu). Hal ini sangat membantu menjaga keberhasilan pemberian ASI eksklusif kepada anak. Mereka juga akan lebih lama mengkonsumsi ASI, sehingga gizinya akan terjaga dengan baik.

2. Memantau pertumbuhan anak

Untuk melihat apakah pemberian ASI eksklusif baik atau tidak bisa diketahui dari pertumbuhan anak. Ketika anak mendapatkan ASI eksklusif dengan baik, akan membantu membuatnya bertumbuh. Oleh karena itu, ketika anak sudah diberi ASI tetapi pertumbuhannya lama, patut dipertanyakan.

3. Posisi pelekatan ASI

Posisi peletakan bayi menyusui sangat berpengaruh pada keberhasilan ASI. Dengan peletakan posisi bayi yang baik, ini akan membantu ASI tidak terbuang, sehingga masuk ke dalam tubuh bayi. Dengan begitu ASI bisa masuk dengan baik dan membantu pertumbuhan bayi.

4. Dukungan

Hal penting yang mendorong keberhasilan ASI yaitu dengan dukungan dari keluarga, komunitas, hingga pemerintah. Dukungan tersebut akan membantu bayi mendapat ASI dengan lancar, sehingga gizinya terpenuhi dengan baik.

Menurut dr. Galih, penting juga para ibu mengetahui tanda-tanda bayi yang sedang lapar. Ketika hal itu terjadi, bayi menandakan dirinya membutuhkan nutrisi. Biasanya, bayi sendiri juga akan menunjukkan berbagai gerakan atau tanda khusus jika mereka sedang lapar, sangat lapar, dan super lapar. Berikut beberapa tanda tersebut.

Lapar (menggerakkan kepala, membuka mulut, kepala menengok-nengok mencari payudara).
Sangat lapar (badan meregang, pergerakan fisik makin intensif, memasukan jari atau tangan ke mulut).
Super lapar (menangis, gelisah, wajah memerah).

Jika melihat tanda di atas, penting untuk segera menyusui anak. Kalau mereka tidak mau, usahakan menenangkan bayi terlebih dahulu agar menjadi lebih tenang.

“Susui bayi sesegera mungkin kalau melihat tanda-tanda mereka kelaparan. Tapi jika kondisinya super marah, tenangkan bayi dulu dengan cara melakukan kontak seperti dipeluk, ditimang, letakkan di bagian dada ibu sambil bicara dengan halus,” tuturnya.

Ning S