blank
Sebanyak 127 siswa kelas 7 SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta peserta sosialisasi Anti Bullying berfoto bersama dengan Duta Kesehatan Mental Indonesia Alfiansyah dalam, kegiatan di hall sekolah setempat, Rabu (26/7) (Dok/SMPMPK Kotta Barat)

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menggelar sosialisasi anti bullying. Kegiatan yang diikuti 127 siswa kelas 7 dan menghadirkan Alfiansyah selaku Duta Kesehatan Mental Indonesia (DKMI) berlangsung di hall sekolah setempat, Rabu (26/7) .

Rubiatun Nurush Sholihati selaku koordinator kelas 7 dan guru Pendidikan Agama Islam dalam penjelasannya mengatakan, pihaknya mengajak para siswa berdiskusi dan membuat kesepakatan bersama stop bullying di sekolah. Cara yang ditempuh merupakan salah satu upaya sekolah

mencegah terjadinya perilaku yang mengarah bullying (perundungan). “Alhamdulillah sekolah berkomitmen membangun sekolah ramah anak dan mencegah terjadinya sesuatu yang mengarah bullying di sekolah. Bahkan ketika MPLS orientasi siswa baru, kampanye-kampanye stop bullying terus digelorakan kepada siswa,” ungkapnya.

Sementara itu Duta Kesehatan Mental  Indon esia Alfiansyah ,mengajak para siswa berdiskusi terkait pengertian, jenis bullying dan cara mengatasinya. Dalam paparannya dikemukakan, bullying merupakan bentuk perilaku kekerasaan.

Dalam bullying terjadi pemaksaan secara psikologis ataupun fisik terhadap seseorang atau sekelompok orang yang lebih “lemah” dari seseorang  atau sekelompok orang lain.

Bullying biasanya juga terjadi di usia-usia kalian seperti di sekolahan contohnya. Banyak yang menggunakan nama orang tua buat bercandaan, atau mengejek badan gendut, krempeng dan sebagainya. Munculnya kata-kata tersebut, akan timbul rasa tidak nyaman,” paparnya.

Bagus Adji