blank
Sejumlah warga tampak berebut gunungan berisi hasil pertanian di Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Puncak prosesi Pisowanan Agung dan Kembul Bujono dalam peringatan Hari Jadi Ke-198 Kabupaten Wonosobo, di Alun-Alun setempat, Senin (24/8/2023), berlangsung khikmad dan cukup meriah.

Bupati Afif Nurhidayat memimpin langsung prosesi budaya tahunan yang ditonton ribuan masyarakat Wonosobo dan sekitarnya itu. Warga tampak antusias menikmati prosesi budaya khas hari jadi yang ada.

Sebelumnya, rombongan Bupati Afif Nurhidayat dan Wakil Bupati M Albar beserta Ibu, serta jajaran Forkompimda juga disambut pasukan pembawa panji-panji daerah oleh unsur Forkompimcam di pelataran Pendopo Bupati setempat.

Selanjutnya, Bupati dan rombongan menuju Alun-Alun untuk mengikuti prosesi Pisowanan Agung dan Kembul Bujono. Bupati dan Forkompimda menerima panji-panji daerah dari perwakilan Forkompimcam. Afif memberikan sambutan dalam bahasa Jawa.

Pisowanan Agung dilanjutkan dengan prosesi budaya memercikan air suci yang sebelumnya telah diambil dari 7 mata air yang ada di Wonosobo. Bupati memercikkan air suci ke segala penjuru sebagai simbul tolak balak dan keselamatan bagi masyarakat Wonosobo.

Prosesi budaya Hari Jadi ke-198 Wonosobo juga dimeriahkan dengan tari Topeng dan Bundengan, hasil kolaborasi dengan penari dari Magelang dan Kendal. Penampilan tari Topeng dan Bundengan tersebut mendapat sambutan hangat dari pe ngunjung.

Warga dan peserta Pisowanan Agung, memungkasi acara peringatan Hari Jadi ke-198 Wonosobo dengan Kembul Bujono. Warga berebut gunungan yang berisi aneka hasil pertanian setempat. Sedang tamu undangan menikmati nasi tenong bersama-sama.

Cancut Taliwondo

blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat saat mengikuti prosesi Pisowanan Agung di Alun-Alun setempat. Foto : SB/Muharno Zarka

Melalui peringatan Hari Jadi ke-198 Wonosobo, Afif Nurhidayat mengajak semua elemen masyarakat bersatu padu untuk ikut memajukan daerah. Hal itu, sesuai tema Hari Jadi kali ini, yakni “Cancut Taliwondo, Nyengkuyung Wonosobo Raharjo”.

“Cancut Taliwondo memiliki arti bersegera berangkat mengerjakan tugas. Ikut bekerjasama membangun daerah dengan segenap kemampuan yang dimiliki. Jadi tidak cukup berpangku tangan untuk menggapai kemajuan yang dicita-citakan,” katanya.

Momemtum HUT Wonosobo, menurutnya, bisa dijadikan sebagai media refleksi, evaluasi dan kontemplasi terhadap apa yang telah dilakukan selama ini. Selanjutnya mencari cara atau strategi untuk terus bisa membawa kemajuan daerah di masa yang akan datang.

“Meski selama satu tahun Pemkab Wonosobo telah meraih berbagai prestasi, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dipikul. Seperti mengentaskan kemiskinan, penanganan kasus stunting dan perkawinan di bawah umur. Semua itu, butuh penanganan dan kolaborasi bersama antar semua elemen masyarakat dan pemerintah,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati M Albar mengapresiasi kemeriahan acara puncak peringatan Hari Jadi ke-198 Wonosobo melalui prosesi budaya Pisowanan Agung dan Kembul Bujono. Terima kasih terhadap semua pihak yang telah terlibat dan mendukung event bernuansa budaya daerah itu.

“Kemeriahan ini menjadi bukti atas keterlibatan masyarakat dalam ikut meramaikan sekaligus menikmati prosesi HUT Wonosobo. Tadi bisa dilihat bagaimana masyarakat sangat bersemangat ikut berebut gunungan yang berisi hasil pertanian dari berbagai daerah di Wonosobo,” katanya.

Rangkaian peringatan Hari Jadi ke-198 Wonosobo, masih akan dilanjutkan dengan pentas musik yang menghadirkan penyanyi Deny Caknan, nanti malam di Alun-Alun setempat. Sedang pada Kamis (27/7) malam akan digelar “Wonosobo Bersholawat” ditempat yang sama, mengundang Habib Syech dari Solo.

Muharno Zarka