Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Pemimpin PT Pegadaian Kanwil XI Semarang, Nuril Islamiah, kepada Khaerudin Ketua KPBS didampingi Wali Kota Achmad Afzan Arslan Djunaid. Foto: Dok/Tim Humas

PEKALONGAN (SUARABARU.ID) – PT Pegadaian Kanwil XI Semarang menyerahkan bantuan pembangunan gapura dan 18 papan nama outlet Pasar Setono kepada Pemkot Pekalongan, Senin (24/7/2023).

Bantuan tersebut merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan lingkungan (TJSL).

Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Pemimpin PT Pegadaian Kanwil XI Semarang, Nuril Islamiah, kepada Khaerudin Ketua Koperasi Pengusaha Batik Setono (KPBS) didampingi Wali Kota Achmad Afzan Arslan Djunaid.

Pemimpin PT Pegadaian Kanwil XI Semarang, Nuril Islamiah mengatakan, tujuan diberikannya CSR ini sebagai bentuk hadirnya BUMN di pasar tradisional yang menjadi ikon Kota Pekalongan, untuk memberikan kemanfaatan.

Menurutnya, program TJSL, untuk membantu Pusat Grosir Batik Setono yang menjadi salah satu icon kota di Pekalongan.

“Bantuan TJSL yang kami berikan dalam bentuk pembuatan gapura, dan 18 papan nama outlet disini agar bisa lebih diketahui dan dikenal masyarakat luas ketika ada wisatawan atau pengunjung yang membeli batik disini sebagai oleh-oleh,” kata Nuril Islamiah.

Dengan dibangun gapura dan papan outlet di sejumlah kios akan memberikan sentuhan Pasar Grosir Setono yang lebih indah dan menarik dikunjungi.

Dikatakan, PT Pegadaian siap membantu dan memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan khususnya para pelaku UMKM untuk terus mengembangkan usaha bisnisnya.

“Pegadaian, juga sudah ada program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah yang sangat membantu masyarakat dalam pemberian pinjaman. Dimana, prosesnya mudah, aman, murah bunganya hanya 0,28 persen per tahun, sehingga ini sangat terjangkau bagi para pelaku UMKM,” terangnya.

“Ke depan, kami merencanakan dan mengusahakan kalau disini ada komunitas batik bisa menggunakan program dana-dana bergulir, ada banyak program yang bisa kami support untuk para pelaku UMKM maupun bersinergi dengan Pemkot Pekalongan,” imbuhnya.

Sementara itu Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid berharap ke depan kerja sama dengan PT Pegadaian ini bisa lebih baik, mengingat masih banyak ikon di Pekalongan seperti Museum Batik.

“Saya apresiasi, atas kerja sama berupa pemberian bantuan TJSL dari PT Pegadaian Kanwil XI Semarang kepada para pelaku usaha/UMKM yang tergabung dalam KPBS Kota Pekalongan,” tuturnya.

“Langkah PT Pegadaian ini, sangat tepat dilakukan untuk lebih menguatkan branding Pusat Grosir Setono yang menjadi salah satu icon wisata belanja batik di Kota Pekalongan,” lanjut Aaf panggilan akrab Walikota Pekalongan itu.

Mengenai UMKM dan pedagang, Aaf berharap Pegadaian sebagai BUMN bisa turut hadir dalam peminjaman biaya modal yang aman, dan bunganya murah. Sehingga, pedagang tidak terlilit dengan pinjaman yang ilegal.

Terkadang, kata Aaf, pelaku UMKM ini butuh modal cepat karena untuk memperlancar jumlah pesanan dan produksi usaha mereka, seperti untuk tambah biaya bahan baku, kain, ongkos pengiriman, upah lembur tenaga kerjanya, dan sebagainya.

“Sehingga, pemerintah dan BUMN harus hadir membantu kelangsungan usaha mereka. Jangan sampai mereka malah meminjam ke rentenir ataupun bank plecit. Semoga kerja sama ini menjadi berkah bagi semuanya dan sesuai taglinenya, Pegadaian bisa terus membantu masyarakat mengatasi masalah tanpa masalah,” pungkasnya.

Ning S