TEGAL (SUARABARU.ID) – Berdasar data dari Dinas Kesehatan Kota Tegal Tahun 2022, sampai dengan akhir Tahun 2022, balita yang mengalami stunting di wilayah Kecamatan Margadana Kota Tegal tercatat 226 balita terdiri dari 186 balita kategori pendek dan 40 balita kategori sangat pendek.
“Pada Juni 2023, di wilayah Kecamatan Margadana, Kota Tegal, diperoleh data balita penderita stunting sejumlah 160 anak. Jumlah tersebut dengan rincian 119 anak kategori pendek dan 41 anak kategori sangat pendek,” kata Camat Margadana, Ary Budi Wibowo, Kamis (20/7/2027).
Menurut Ary jumlah balita stunting di Kecamatan Margadana saat ini masih sangat jauh dari target yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tegal Tahun 2019-2024 yaitu sebesar 4,76 persen.
Untuk mengejar target RPJMD tersebut, Ary berinisiatif membuat gerakan peduli stunting di Kecamatan Margadana melalui peran aktif lembaga kemasyarakatan dengan pola bapak asuh anak stunting.
Pola bapak asuh yang menjadi ide dalam penanganan stunting melalui peran aktif lembaga kemasyarakatan untuk berpartisipasi langsung dalam upaya penanganan. Bapak asuh akan memberikan bantuan atau donasi pada anak stunting untuk mencukupi kebutuhan gizinya setiap hari selama 180 hari kalender.
Dari hasil koordinasi dengan puskesmas data anak stunting yang membutuhkan intervensi langsung dengan status gizi buruk dan gizi kurang sejumlah 52 anak, dengan rincian 38 anak di Puskesmas Margadana dan 14 anak di Puskesmas Kaligangsa.
Dari 52 balita tersebut, setelah dipilah terdapat 35 balita yang berasal dari orang tua dengan kategori tidak mampu. Sehingga fokus gerakan ini kepada 35 balita tersebut. “Sampai dengan hari ini kami sudah mendapatkan 14 bapak asuh yang akan mengampu 35 balita stunting tersebut di atas,” ujar Ary usai launching program Bapa Asuh.
Bapak asuh yang memenuhi unsur pentahelix, terdiri dari pemerintahan, masyarakat, dunia usaha, pendidikan dan media massa. “Perwakilan dari bapak asuh anak stunting tersebut hari ini juga menandatangani komitmen bersama sebagai bentuk pernyataan tanggung jawab atas keberhasilan gerakan peduli stunting di Kecamatan Margadana Kota Tegal,” terang Ary.
Saat ini telah dibentuk kelompok masyarakat, yang bertugas menyediakan makanan bergizi bagi 35 balita stunting yang menjadi sasaran program ini dengan menu yang telah mendapatkan rekomendasi dari ahli gizi di Puskesmas Margadana dan Puskesmas Kaligangsa.
Launching dilakukan Walikota Tegal, Dedy Yon Supriono ditandai dengan pemukulan kentongan. “Kami mengimbau kepada camat dan lurah agar segera berinovasi dan menunjukkan praktik baik dalam pelaksanaan aksi cegah stunting di Kota Tegal,” ujar Dedy Yon.
Nino Moebi