blank
PERSIAPAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes, Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan Cirebon melakukan persiapan sebelum latihan gabungan. (foto: wasdiun)

BREBES (SUARABARU.ID) – Sebagai upaya memperkuat koordinasi antar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar latihan gabungan (Latgab). Mereka merupakan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (Satgas-PB) dan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) Kabupaten Brebes, Tegal, Cirebon dan Kota Tegal.

“Kita upayakan penguatan kemitraan didaerah yang saling berbatasan sehingga akan makin mudah dan cepat dalam penanggulangan bencana bila terjadi benana, di empat daerah yang kami ajak latihan gabungan,” kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Brebes Nusy Mansur usai membuka pelatihan, di obyek wisata Pasir Gibuq, Penanggapan, Banjarharjo, Brebes, Jumat (14/7/23).

Nusy menjelaskan, penguatan kemitraan lembaga BPBD mutlak diperlukan mengingat Kabupaten Brebes, Tegal dan Cirebon kerap dilanda bencana. Latgab diikuti 90 peserta terdiri dari 50 orang peserta dari Brebes, Kabupaten Tegal 15 orang, Kota Tegal 15 orang dan Kabupaten Cirebon 10 orang.

Asisten Sekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan Agus Asy’Ari membuka Latgab yang ditandai dengan pengalungan tanda peserta. Agus mengatakan, Satgas-PB dan TRC-PB merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari BPBD. Perannya sangat dibutuhkan dalam upaya penanggulangan maupun penyelamatan korban bencana.

Untuk itu, kemitraan antar daerah pun perlu dibangun, mengingat Indonesia terletak di lingkaran chain of fire dan titik temu 3 lempengan benua, sehingga memiliki potensi kebencanaan yang tinggi, begitu juga di wilayah kita, yang secara geografis terdapat banyak potensi bencana fenomena alam baik kerena gunung, daerah aliran sungai, kontur tanah dan laut.

Mengharuskan seluruh satuan tugas maupun tim penangulangan bencana untuk selalu meningkatakan kesiapan dalam memberikan layanan pada masyarakat.
“Pola koordinasi dan sikap saling mendukung antar wilayah kabupaten/kota juga menjadi kekuatan dari organisasi, kelompok maupun satuan tugas penanggulangan kebencanaan lain,” terang Agus.

Untuk itu, diperlukan pola koordinasi yang baik dalam memberikan pelayanan dan bantuan yang optimal pada masyarakat. Salah satu cara untuk membentuk pola koordinasi yang lebih baik, khususnya pada saat terjadinya bencana adalah dengan melaksanakan kegiatan latihan gabungan.

“Saya berharap setelah latgab ini akan terbentuk harmoni dan hubungan yang semakin sinergis antar BPBD, Personil TRC-PB BPBD dan Satgas-PB maupun relawan yang mampu berperan lebih optimal dalam upaya penanggulangan bencana yang tentunya berkompeten, tangguh, tanggap dan tangkas dalam menghadapi bencana,” pungkasnya.

Sutrisno