JEPARA (SUARABARU.ID)- Cara unik dilakukan oleh sekelompok pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna (KT) Reksa Buana Desa Tahunan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Mereka membuat kegiatan dengan menggelar nonton bareng (nobar) film bersama anak-anak untuk mengisi libur sekolah.
Pemutaran film yang sudah dimulai sejak 10 Juli lalu akan berakhir pada hari ini Kamis, (13/7/2023). Sebanyak empat judul film telah diputar, diantaranya “Petualangan Serina”, “Laskar Pelangi”, “Garuda di Dadaku”, dan “Lima Elang”.
Menurut Sabila Vitri Aulia salah satu anggota Karang Taruna yang bergerak di Dept. Pendidikan, kegiatan nobar film anak selain untuk mengisi hari libur juga utuk memperangati Hari Anak Nasional (HAN) yang akan jatuh pada 23 Juli besok.
“FIlm merupakan salah satu media komunikasi yang bersifat audio visual yang dapat menyampaikan pesan secara efektif. Jika pesannya positif tentu akan masuk sebagai pelajaran yang positif”, ujar Sabila sapaan akrabnya.
Lebih lanjut dia mengatakan orang tua pastinya ingin membimbing dan menemani anak-anak di rumah untuk memilih hal yang baik. “Bukan hanya di poin-poin krusial, seperti pendidikan, tetapi juga dalam hal yang sifatnya santai, seperti memilih tontonan tema keluarga”, terang Sabila.
“Pemutaran film yang dilakukan di perpustakaan desa ini juga sebagai cara mengedukasi dan memperkenalkan Perpustakaan “Wisma Pustaka” milik masyarakat Desa Tahunan. Alhamdulillah kegiatan nobar ini sangat diapresiasi oleh Bapak Petinggi Muhadi, serta masyarakat karena dapat mengisi waktu liburan anak-anak dengan hal yang positif”, pungkas Sabila.
Berikut sinopsis film yang ditayangkan dalam “Parade Film Anak” Karang Taruna Reksa Buana Desa Tahunan:
- Petualangan Sherina
Film komedi musikal, yang mempertemukan dua anak dengan sifat dan kebiasaan yang berbeda. Keduanya melalui petualangan yang tak diduga-duga saat menghabiskan liburan sekolah bersama. Film ini dibintangi Sherina dan Derby Romero.
- Laskar Pelangi
Laskar Pelangi Bercerita tentang kehidupan sepuluh anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung dengan segala keterbatasan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.
- Garuda di Dadaku
Garuda di dadaku Bercerita tentang seorang siswa kelas 6 SD yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola, seperti halnya ayahnya. Sang kakek tidak mengizinkan si bocah menjadi pemain sepak bola karena kondisi keuangan, dan menyarankannya agar menjadi pelukis.
- Lima Elang
Sebuah film keluarga yang bercerita tentang perpindahan rumah dan sekolah sebuah keluarga. Kepindahan itu akhirnya menguji sang anak, untuk bisa kembali beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya.
ua/ellin