blank
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, dan Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menyerahkan bantuan untuk anak-anak suspect stunting, Rabu (5/7/2023). (foto HP)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul kembali menyalurkan bantuan untuk pencegahan stunting kepada anak – anak di Semarang.

Bertempat di Agro Wisata Sido Muncul, Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (5/7/2023), bantuan berupa uang tunai sebesar Rp. 228 juta diserahkan secara simbolis oleh Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, kepada Bupati Semarang, Ngesti Nugraha.

Bantuan tersebut diberikan kepada 76 anak suspect stunting di kabupaten Semarang meliputi Kelurahan Karangjati 7 anak, Desa Klepu 23 anak, Desa Diwak 6 anak, Kelurahan Ngempon 11 anak, dan Desa Bergas Kidul sebanyak 29 anak.

Bantuan uang tunai tersebut diberikan selama enam bulan pada periode Juli – Desember 2023, yang mana masing-masing penerima bantuan akan menerima langsung Rp 500 ribu tiap bulan.

“Kami akan transfer langsung dana bantuan kepada keluarga yang membutuhkan. Dana yang kami salurkan ini akan dimanfaatkan untuk pembelian makan 3 kali sehari. Total yang kami bantu sebanyak 76 anak. Kami akan bantu selama enam bulan mulai dari Juli sampai Desember,” kata Irwan.

Irwan menambahkan, bantuan ini merupakan bentuk dukungan dan penyelarasan program CSR dari Sido Muncul dengan pemerintah daerah dalam rangka mempercepat penurunan angka prevalensi stunting.

“Bantuan penanganan stunting ini juga pernah dilakukan di Bali, Yogyakarta, dan Jakarta. Kami harap angka penderita stunting di Indonesia dapat segera turun, sehingga terbentuk generasi penerus bangsa yang sehat dan bebas stunting,” ujar Irwan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Dwi Syaiful Nurhidayat, dalam acara tersebut mengatakan, bonus demografi yang terjadi dimana usia produktif akan lebih banyak dari usia anak dan lansia akan memberikan keuntungan bagi Indonesia menjadi negara maju.

“Masalahnya sekarang ini kita masih harus menurunkan angka stunting yang secara nasional sekarang ini di angka 14 persen. Bonus demografi ini kalau kita bisa mengatasi itu (stunting) maka kita akan mendapat manusia – manusia unggul, kalau tidak maka akan membebani negara,” katanya.

Dirinya menjelaskan, untuk di Kabupaten Semarang sendiri angka stunting ada di angka 4,49 persen dan secara nasional ini sudah rendah. Namun dari program yang dijalankan Pemkan targetnya adalah harus mendekati zero (nol).

“Pilot project yang kita lakukan sekarang ini adalah by name, by addres, dan by case. Seperti yang kita lakukan di wilayah Lerep Ungaran, kita cari tahu ini anak stuntingnya kenapa ? Jadi kita lihat kasus per kasus, dan semoha terjadi penurunan yang signifikan” katanya.

Sementara itu, Bupati Ngesti Nugraha, mengucapkan apresiasi dan rasa terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh PT Sido Muncul terhadap anak-anak suspect stunting yang ada di Kabupaten Semarang.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada pak Irwan Hidayat dan Sido muncul telah memberikan banyak bantuan, bahkan semenjak pandemi. Sebelumnya memberikan bantuan pengobatan katarak dan sekarang bantuan stunting,” katanya.

Ngesti menjelaskan, hingga pertengahan 2023 saat ini di Kabupaten Semarang terdapat 3190 anak stunting, dimana pada akhir 2022 tercatat data anak stunting sebanyak 3284.

Oleh karena itu, Ngesti menjelaskan, perlu adanya gerakan bersama antara pemerintah daerah, pemerintah desa, elemen masyarakat, forkopimcam, dan perusahaan – perusahaan yang ada di sekitaran Kabupaten Semarang untuk membantu penanganan stunting.

“Upaya yang dilakukan seperti edukasi bersama tentang bagaimana memberikan pemahamaman secara bersama soal stunting, termasuk dengan Kemenag. Harapan kita dalam rangka mendukung program bapak Presiden adalah bagaimana SDM kita mendekati zero stunting,” katanya

Hery Priyono