blank
Aksi damai menjaga kelestarian alam Karimunjawa

JEPARA (SUARABARU.ID) – Kelestarian alam Karimunjawa adalah masa depan Karimunjawa. Sebab Karimunjawa yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional kekuatan utamanya adalah keindahan alam, utamanya laut. Dengan menjaga dan merawat alam ini, diharapkan dapat mengentaskan warga dari kemiskinan dan keterbelakangan seperti kondisi Karimunjawa 15 tahun lalu.

Karena itu melihat ancaman kelestarian alam mulai terjadi, sejumlah warga masyarakat lokal yang peduli terhadap kelestarian alam dan pelestarian lingkungan hidup berhimpun dalam perkumpulan Lingkar Juang Karimunjawa atau yang disingkat Lingkar.

blank

Persoalan lingkungan itu menurut Ketua Lingkar, Bambang Zakariya yang akrab disapa Bang Jeck diantaranya adalah masalah terumbu karang yang sering ketabrak tongkang, pembangunan sarana wisata yang serampangan serta menjamurnya budidaya tambak udang yang mencemari lingkungan perairan dan merusak ekosistem kawasan pesisir.

Perkumpulan ini menurut Yarhannudin alias Ambon yang menjadi sektretaris Lingkar Juang Karimunjawa telah resmi terdaftar sebagai organisasi April 2023. “Sedangkan keanggotaannya adalah masyarakat Karimunjawa yang peduli terhadap alam Karimunjawa, praktisi hukum dan akademisi,” terang Ambon.

blank

Menurut Ambon, sebenarnya gerakan untuk menjaga kelestarian alam Karimunjawa telah mulai muncul dari warga Karimunjawa tahun 2017 bersamaan dengan masuknya tambak udang. “Hanya kami memandang dalam perkembangannya perlu menjadikan sebagai organisasi yang resmi,” ujarnya. Walaupun tanpa organisasipun sebenarnya kami telah bergerak melakuan advokasi dan edukasi kepada masyarakat agar tumbuh perhatiannya terhadap kelestarian alam, tambahnya

blank
Aktivis lingkar saat audiensi dengan DPRD Jepara

“Lingkar adalah jawaban keresahan masyarakat atas permasalahan-permasalahan lingkungan di Karimunjawa yang momentuknya dimulai dari gerakan #savekarimunjawa. Kami kemudian bersepakat untuk membangun semangat untuk mengorganisir dan melakukan gerakan secara sistimatis pelestarian alam dengan membentuk organisasi Peduli Lingkungan Karimunjawa (LINGKAR),” terang Yarhannudin.

“Karena itu seharusnya pemerintah menyambut hangat dan mendukung kehadiran kami. Sebab yang sedang kami lakukan adalah menjawab isu global tentang pelestarian alam yang seharusnya menjadi tugas utama pemerintah di semua tingkatan,” tegas Bambang Zakariya. Harapan kami, tidak ada oknum pemerintah yang main mata dengan perusak lingkungan, tambahnya

blank
Gerakan #savekarimunjawa momentum awal pendirian LINGKAR

Jika kerusakan alam Karimunjawa terus dibiarkan, maka bukan saja generasi sekarang yang dirugikan, tetapi anak cucu warga lokal yang akan menerima dampaknya. “Sementara perusak lingkungan akan kembali ke daerahnya masing-masing dan mengembangkan usaha yang lain,” papar Bang Jeck.

Hadepe