Keberangkatan 177 jemaah haji di Gedung Utama SIG Gresik ini diliputi suasana haru. Sejumlah jemaah haji tak kuasa membendung isak tangis bahagia.
Masmuchibah Syukri Saleh (87 tahun), warga Desa Tebaloan, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, misalnya.
Wanita yang tercatat sebagai calon haji tertua di kloter 79 ini sangat bahagia dan bersyukur, karena di usia senjanya masih mendapat kesempatan untuk menunaikan ibadah haji setelah penantian panjang bertahun-tahun.
Meskipun sendiri tanpa ditemani suami, tidak mengurangi antusiasme dan semangat Masmuchibah untuk berangkat ke tanah suci Mekah.
Menurutnya, rekan sesama jemaah dan pembimbing haji (yang diberangkatkan oleh SIG) sudah dianggap sebagai keluarga sendiri.
“Terima kasih kepada SIG yang telah memberikan beragam fasilitas, mulai dari bimbingan manasik haji, hingga keberangkatan, yang memberikan banyak kemudahan bagi para jemaah, ” ujarnya.
Sementara itu, calon haji lainnya, Achmad Machrus (64 tahun) asal Kelurahan Kemuteran, Kecamatan Gresik, mengaku bahagia setelah sempat tertunda selama tiga tahun sejak 2020, akibat pandemi Covid-19, akhirnya berangkat haji ke tanah suci tahun ini.
“Alhamdulillah tahun ini saya bersama istri, Siti Rochah (53 tahun) bisa berangkat haji setelah tiga tahun melakukan manasik haji. Masya Allah selama tiga tahun ikut manasik, mulai masuk sejak pendaftaran tidak mengeluarkan biaya sama sekali,” kata dia.
Dikatakan, pelayanannya selalu baik, mulai akomodasi, konsumsi sampai pada layanan panitia yang selalu siap untuk persiapan-persiapan.
” Semoga program pemberangkatan dan penjemputan jemaah haji oleh SIG selalu ada tiap tahun”, ungkap Makhrus.