“Jadi setelah tahu ada kejadian kesurupan itu, pihak pabrik berusaha memanggil ustaz untuk membantu memulihkan keadaan,” ujar Teguh.

Dalam video yang tersebar di media sosial, terlihat beberapa karyawan kesurupan dengan berteriak. Beberapa teman lainnya berusaha menenangkan mereka yang sedang kesurupan. Berdasarkan video tersebut, Teguh Harjokusumo mengonfirmasi langsung ke pihak pabrik.

Dikatakan Teguh, kesurupan ini terjadi bersamaan dengan perayaan adat apitan di Desa Gebangan, Kecamatan Tegowanu yang merupakan lokasi dekat pabrik tersebut.

“Tetapi tahun ini karena kondisi produksi meningkat dan tidak memungkinkan untuk meliburkan hari perayaan apitan serta setelah berkoordinasi dengan pihak kepala desa Gebangan,” ujar Teguh Harjokusumo.

Pihak desa meminta kepada pabrik agar menghentikan pekerjaan mereka sekitar pukul 10.00-12.00 WIB. “Perusahaan menghentikan operasional pekerjaan pada pukul 10.00 sampai 12.00, namun ternyata pada pukul 12.30 itu karyawan pabtik satu persatu mengalami kesurupan,” tambahnya.

Kemudian, pihak pabrik meng-update informasi jika kesurupan yang terjadi sekitar empat orang yang mengalaminya.

“Baru terkendali sekitar pukul 14.30 WIB dan hari ini seluruh karyawan pabrik kembali masuk seperti biasa. Harapannya mereka tetap semangat kerja, berjalan lancar,” tutur Teguh.

Tya Wiedya