blank
Bunda PAUD Kudus Hj Mawar Anggraeni menyematkan kalung bagi peserta pelatihan. foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Bunda PAUD Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo, menghadiri acara penutupan Program Pelatihan Pembelajaran Berbasis Bermain dalam Budaya Inkuiri tahap 2 di Gedung MJP Gripta Kudus, Rabu (7/6).

Dalam kesempatan ini, Mawar Hartopo mengungkapkan pentingnya metode permainan dalam proses belajar-mengajar. Menurutnya, metode ini memungkinkan pencapaian tujuan pembelajaran secara efisien dan efektif.

“Kita sepakat bahwa program permainan yang dirancang dengan baik dapat memotivasi siswa dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan,” ujarnya.

Mawar Hartopo juga memberikan pesan kepada para guru yang mengikuti pelatihan ini untuk menyosialisasikan metode pembelajaran inkuiri kepada rekan seprofesi agar diterapkan secara luas di lingkungan sekolah maupun di rumah. Diharapkan penyebaran ilmu ini dapat memberikan manfaat yang luas di sekitar mereka.

“Sosialisasikanlah metode inkuiri ini kepada sesama guru dan terapkanlah di lingkungan sekolah maupun di rumah”

Ketua Program AJARI, Wening Damayanti, berharap agar program pembelajaran inkuiri dapat diterapkan di sekolah masing-masing. Selain itu, diharapkan pula agar apa yang para guru peroleh dari pelatihan ini dapat disebarluaskan dan menghadirkan manfaat bagi banyak pihak.

“Kami juga berharap bahwa ilmu yang diperoleh oleh para guru ini dapat ditularkan dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.”

Pelatihan tahap 1 yang telah dilangsungkan sebelumnya telah berhasil membina 10 sekolah binaan. Pada pelatihan tahap 2 kali ini, peserta terdiri dari 20 sekolah binaan yang meliputi KB, TK, dan RA. Jumlah guru yang terlibat dalam pelatihan tahap 2 mencapai 306 orang.

Program pelatihan pembelajaran berbasis bermain dalam budaya inkuiri tahap 2 di Kabupaten Kudus ini merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat PAUD. Diharapkan, dengan penerapan metode pembelajaran inkuiri yang kreatif dan menyenangkan, para guru dapat menciptakan proses belajar yang lebih interaktif dan memotivasi bagi siswa.

Mengutip dari Ontario Ministry of Education, pembelajaran berbasis inkuiri adalah pendekatan pengajaran dan pembelajaran yang menempatkan pertanyaan, ide, dan pengamatan siswa sebagai dasar kegiatan pembelajaran.

Pendidik memainkan peran aktif sepanjang proses dengan membangun budaya di mana ide-ide ditantang, diuji, didefinisikan ulang dan dipandang sebagai sesuatu dapat ditingkatkan, memindahkan anak-anak dari posisi bertanya-tanya ke posisi pemahaman yang berlaku dan pertanyaan lebih lanjut.

Metode pembelajaran inkuiri berkebalikan dengan pembelajaran tradisional yang umumnya berpusat pada guru. Pembelajaran tradisional mengandalkan guru untuk menyajikan fakta dan pengetahuan mereka sendiri tentang mata pelajaran yang diampu

Ali Bustomi