blank
Festivval memeden gadu, dengan icon burung hantu.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Pembukaan Festival Memeden Gadhu ke-14 resmi dibuka. Acara yang akan berlangsung selama 4 hari berturut-turut ini dibuka langsung oleh Ida Lestari, selaku perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara bertempat di Desa Kepuk pada hari ini, Jumat (2/6/2023).

Pembukaan acara Festival Memeden Gadhu tahun ini ditandai dengan penyerahan burung hantu dari Ida Lestari kepada Petinggi Desa Kepuk, Sawi.

blank
Pembukaan festival memeden gadu di Desa Kepuk Jepara.

Pada pembukaan Festival Memeden Gadhu ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari unsur pemerintah, seperti Ida Lestari, dari Disparbud, Petinggi Desa Kepuk, Sawi, budayawan dan kesenian Kabupaten Jepara serta masyarakat Desa Kepuk.

Pertunjukan Emprak Sido Mukti dan Tari Kolosal Memeden Gadhu turut memeriahkan acara pembukaan. Selain itu, juga terdapat bazar UMKM masyarakat Desa Kepuk.

“Acara Festival Memeden Gadhu ini salah satu tradisi kita yang membangun energi kita bersama dalam melestarikan budaya yang ada di Desa Kepuk.” Ujar Ahmad Sutresno selaku ketua panitia.

Selain itu, Festival Memeden Gadhu kali ini mengangkat burung hantu sebagai icon, yang dimana pada icon tersebut memiliki makna bahwa burung hantu merupakan salah satu hewan yang berperan melindungi tanaman yang ada di Desa Kepuk. Mengingat mayoritas mata pencarian masyarakat Desa Kepuk ialah tani.

“Bagi masyarakat yang hobi menembak, kalau lihat burung hantu jangan ditembak ya, supaya tanaman di Kepuk ini subur. Burung Hantu kan yang membasmi tikus.” Jelas Sawi selaku Petinggi Desa Kepuk.

Dalam acara pembukaan ini Ida Lestari sangat mengapresiasi dan bangga karena masih ada Desa yang masih menguri-nguri budaya lokal ditengah-tengah terpaan moderenitas ini.

“Memeden gadhu mengalami peningkatan setiap tahunya. Saya ucapakan dan apresiasi setinggi-tingginya yang tidak hentinya nguri-nguri tradisi kepada seluruh masyarakat Desa Kepuk. Saya berharap tahun depan tambah semarak dan meriah lagi.” Ujar Ida Lestari. Acara selanjutnya, dilanjutkan dengan jagong budaya oleh seniman dan budayawan Kabupaten Jepara.

ua/Galuh