blank
Kantin Kontainer UIN Salatiga. Foto: Ning S

Dompet Dhuafa berharap kegiatan bisnis ini bisa menyokong kebutuhan perkuliahan para mahasiswa kurang mampu di kampus UIN Salatiga.

Wakil Dekan I Fakultas Dakwah, Achmad Maimun menyebut, untuk periode kepengurusan di Kantin Kontainer UIN Salatiga perlu regenerasi.

Achmad menilai metode pembelajaran berwirausaha seperti yang diterapkan dalam program Dompet Dhuafa memiliki sisi edukasi yang penting diketahui oleh setiap mahasiswa UIN Salatiga.

Dikatakan, adanya indikator performa khusus yang didapat pengelola kantin kontainer dalam aspek kewirausahaan di luar indikator performa kunci di bidang perkuliahan, membuat mereka lebih siap dan terampil untuk terjun bermasyarakat.

Menurutnya, dengan manajemen pengembangan usaha ini dapat melatih kecakapan dan kejujuran mahasiswa, yang belum tentu bisa didapatkan hanya dari bangku perkuliahan.

Ia juga mengarahkan agar para pengelola untuk segera melakukan penerimaan anggota baru yang bisa diikuti mahasiswa semester 3 hingga 7 yang memenuhi kriteria tidak mampu, memenuhi indeks prestasi kumulatif minimal 2,7, dan mau belajar berwirausaha.

Karena menurutnya, idealnya, program kantin kontainer dikelola oleh 10 mahasiswa, bukan empat orang saja, supaya pengelola bisa lebih gampang membagi waktu luang antara kuliah dan berwirausaha.

Regenerasi tersebut diharapkan mampu menjadi bekal kepada mahasiswa yang lulus dari UIN Salatiga agar pada masa depan tidak hanya sekadar mencari kerja.