blank
Bupati Afif Nurhidayat menghadiri halal bi halal dan Harlah ke-2 Kompak Wonosobo di Gedung Adipura. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Komunitas Pedagang Kecil (Kompak) Wonosobo, Kamis (1/6/2023), sukses menggelar tiga acara sekaligus di Gedung Sasana Adipura Kencana setempat.

Organisasi para pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang keliling tersebut menghelat acara halal bi halal, hari lahir (Harlah) ke-2 Kompak dan peringatan kelahiran Pancasila, sebagai falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pada 1 Juni 1945.

Dalam kesempatan tersebut Kompak mendatangkan motivator nasional, KH Mohammad Mansur Syaerozi, yang juga Founder Milagros dan Ketua Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM-PBNU), yang menyampaikan kiat “9 Amalan Menjadi Pedagang Sukses”.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Bupati Afif Nurhidayat, Pembina Kompak Idham Cholid, anggota DPRD Agus Ahmad Muhammad, Kepala Satpol PP Sumekto Hendro Kustanto, jajaran Forkompimda setempat, Camat Wonosobo Joko Widodo dan Camat Kepil Agung Prabowo.

Muhammad Mansur Syaerozi menegaskan untuk menjadi pengusaha yang sukses, ada 9 amalan yang harus dilakukan seseorang. Yakni punya cita-cita, menulis cita-cita, selaraskan cita-cita, minta doa orang tua, pantaskan cita-cita yang ditulis, dekat dengan Yang Maha Kuasa, keluarkan sedekah, ikhlas dan yakin.

“Harus diakui, kebanyakan para pedagang tidak punya cita-cita. Bagaimana seorang pedagang yang tidak punya mimpi (cita-cita) tinggi, tapi mengharapkan kesuksesan. Jika seorang punya cita-cita besar pasti akan berusaha mengejar keinginan tersebut,” tegasnya.

Materi motivasi yang dibawakan KH Mansyur disampaikan dengan cara yang ringan dan menyenangkan. Sekali-kali dia mengajukan pertanyaan kepada pedagang kecil yang hadir. Di awal memberikan motivasi dia juga membuka dengan gerak tubuh dan tepuk tangan guna menggelorakan semangat pengunjung.

Banyak Event

blank
Ketua LTM-PBNU KH Mohammad Mansur Syaerozi saat berbicara di hadapan pedagang kecil. Foto : SB/Muharno Zarka

Afif Nurhidayat mengapresiasi para pedagang kecil yang terhimpun dalam Kompak selama ini berjualan dengan tertib dan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Pemerintah pun siap membersamai para pedagang dalam menjalankan aktifitas ekonominya.

“Para pedagang kecil ini termasuk luar biasa. Di saat pandami global Covid-19 menghantam perekonomian dunia, pedagang kecil masih tetap bertahan. Saat itu, banyak perusahaan besar ambruk dan bangkrut, pedagang kecil tetap eksis sampai hari ini. Pemerintah pun akan memperbanyak event berskala besar di alun-alun agar pedagang bisa berjualan,” tegasnya.

Bupati Wonosobo juga salut para pedagang ikut memperingati hari kelahiran Pancasila. Falsafah negara itu yang bisa menyatukan bangsa. Indonesia kokoh dan kuat karena ada Pancasila. Di tahun politik semua pihak diminta kompak dan tetap bersatu. Tidak terpecah belah hanya karena beda pilihan politik.

Pembina Kompak Idham Cholid meminta pemerintah untuk terus memberdayakan para pedagang kecil. Apalagi geliat ekonomi kerakyatan yang pelakunya adalah pedagang kecil sangat berpengaruh terhadap di dinamika pengembangan ekonomi di daerah.

“Pedagang kecil itu perlu terus dibina dan diperdayakan. Terima kasih pada pemerintah daerah yang telah mengijinkan para PKL dan pedagang keliling berjualan di sekitar alun-alun jika ada event berskala besar di tempat tersebut. Dengan memberi kesempatan pedagang berjualan di pusat keramaian di ruang publik, sama artinya telah memberdayakan mereka,” katanya.

Ketua Kompak Wonosobo Saad Priyono menyebut KH Mansyur telah meletakkan dasar-dasar berdagang supaya sukses. Dia mengakui pedagang kecil belum memiliki ilmu berdagang yang benar. Sebagian dari mereka berdagang masih pakai otot belum menggunakan akal secara maksimal.

“Ilmu berdagang dari beliau sangat luar biasa dan bisa jadi suport agar teman-teman lebih bersemangat lagi, lebih terarah dalam berdagang. Terutama dalam menata psikis atau alam bawah sadar. Para pedagang harus naik great agar lebih sukses. Antara iman, amal dan oman harus sejalan,” pungkasnya.

Muharno Zarka