JC Tukiman Tarunasayoga
ALKISAH, SEAGames di Kamboja sudah usai, namun untuk beberapa individu yang terlibat dalam pesta olahraga itu, ada saja yang kegiwang atine oleh, contohnya, cewek cantik pembawa nampan hadiah. Ada juga yang bukan hanya kegiwang, melainkan keguh terhadap Vietnam yang ternyata di peta ASEAN, prestasi olahraga negeri itu benar-benar menakjubkan.
Bacalah kegiwang sama halnya Anda mengucapkan sedikit atau pun sebentar, maksudnya ke dibaca seperti halnya Anda membaca se dalam contoh sedikit atau sebentar. Sedang tentang keguh, bacalah seperti Anda mengucapkan mobil sedan atau Anda memanggil teman yang bernama Kefas yang rumah aslinya di Medan. Nah ………, jadilah kalimat: Kefas Medan, naik sedan berwarna merah.
Kegiwang artinya krasa kepincut, hatinya tertarik atau terpesona atas kecantikan seseorang atau atas keindahan suatu benda/tempat. Rasa kepincut seperti itu tentu saja tiba-tiba saja, tidak dipersiapkan atau pun dihitung-hitung sebelumnya.
Baca juga Memahami Perempuan Jagasatru
Begitu melihatnya, begitu saat itu kegiwang atine, langsung tertarik, tertambat. Apa yang tiba-tiba membuat tertarik? Bisa karena banyak hal, namun bisa juga hanya karena satu hal atau aspek saja.
Sampai saat ini, orang yang sudah “deklarasi” atau pun “dideklarasikan” menjadi capres sebanyak tiga orang; dan di mata orang-orang tertentu, sangat mungkin satu persatu dari capres itu menarik hatinya; membuatnya kegiwang. Aspek atau faktor apa membuatnya kegiwang? Tanyalah sendiri kepada mereka yang tertarik itu.
Karena sifatnya tiba-tiba, kegiwang sangat mungkin segera hilang juga; dan dalam konteks para atlet Indonesia yang kegiwang oleh cewek Kamboja, bulan depan mungkin saja sudah lupa, sudah ganti pandangan.
Contoh ini mungkin saja akan terjadi pada mereka yang saat ini kegiwang oleh salah satu capres; bisa-bisa pada November 2023 nanti akan terjadi perubahan besar-besaran dalam hal kegiwang-nya itu. Kita tunggu saja.
Keguh
Dalam hal keguh, -ingat Kefas Medan naik sedan merah- , ada makna lebih mendalam dibandingkan dengan kegiwang. Jika kegiwang lebih menyangkut pada krasa kepincut, merasa tertarik; keguh bermakna mosik atine, tergerak hatinya, kepranan, benar-benar tergugah hatinya untuk melakukan sesuatu.
Kejadiannya mungkin juga tiba-tiba, seperti misalnya tergerak hatinya oleh belaskasihan ketika melihat melihat banyak orang kelaparan. Nah ………ia yang keguh itu lalu membuat gerakan mengumpulkan makanan atau uang agar dapat membantu mereka yang kelaparan itu.
Tergerak hati oleh belas kasihan, keguh, adalah awal sangat mendasar bagi orang yang kemudian hari berperan penting dalam kegiatan-kegiatan social, seperti contohnya almarhum Ibu Theresa di Kalkuta yang sangat terkenal dan fenomenal-monumental itu.
Baca juga Kurup
Karyanya bukan hanya dikenang sampai sekarang, tetapi terus menggerakkan banyak pihak untuk berbuat terbaik bagi mereka yang sangat membutuhkan.
Bagaimana imbauan bagi para capres berikut parpol pendukungnya berkaitan dengan keguh ini? Pertama-tama, jangan puas diri manakala dirimu sudah merasa berhasil membuat banyak orang kegiwang.
Februari 2024 masih relatif lama, karena itu yang justru paling penting saat ini ialah jangan memburu agar semakin banyak orang kegiwang, tetapi tampilkan dirimu sedemikian hebatnya dalam tergerak hatimu untuk berbuat sesuatu bagi banyak orang. Jadilah pribadi yang keguh.
Maka yang kedua, jika dirimu tampil penuh jiwa keguh, besar harapannya akan membuat semakin banyak orang terlibat dalam gerakan-gerakanmu. Tirulah Bunda Theresa Kalkuta, beliau mulai dengan tergerak hatinya oleh belas kasihan, lalu membuat gerakan konkret, dan ternyata gerakannya itu menggerakkan banyak orang/pihak untuk melakukan hal yang sama.
Tergerak hati untuk berbuat yang terbaik bagi kepentingan hidup orang banyak adalah kewajiban tertinggi yang diemban oleh demokrasi negeri kita Republik Indonesia ini. Jangan siap sekedar untuk membuat orang kegiwang saja.
JC Tukiman Tarusayoga Ketua Dewan Penyantun Soegijapranata Catholic University
