Oleh : Dwi Yunita Sari, S.Pd, M.Pd
Perhelatan akbar digelar di SMP Negeri 3 Kedung Jepara, Selasa, 23 Mei 2023. Ini merupakan ajang Gelar Karya yang merupakan bagian dari pelaksanaan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bagi siswa kelas 7. Pada acara ini disajikan drama berdurasi sekitar 60 menit. Dengan drama yang bertajuk Teluk Kang Wigati ini oleh ananda Radit sebagai Kelana Wirasaba dan ananda Nabila sebagai Roro Kemuning.
Drama ini menceritakan asal-usul nama Desa Teluk Awur, Jepara yang cukup terkenal dengan keindahan pantainya. Puluhan siswa ikut andil dalam beradu acting meski mereka nihil pengalaman sebelumnya. Namun berbekal semangat untuk belajar seni peran, akhirnya mereka mampu menunjukkan kebolehannya.
Sebagai paduan dalam drama ini juga dipentaskan tari Tenun Troso. Tarian ini menggambarkan bagaimana proses kain Troso yang merupakan salah satu kerajinan khas Jepara. Tarian Tenun Troso ini disisipi ke dalam drama dibagian sekuel saat sang Adipati Jaka Wangsa (Vino) ingin menghibur sang kekasih hati, Roro Kemuning (Nabila) yang terlihat selalu bersedih saat berada di istananya.
Pagelaran drama dengan latar dekorasi berupa tanaman artificial yang merupakan hasil daur ulang sampah plastik oleh siswa ini berlangsung semarak.
Menampilkan cerita romantis yang dibalut dengan intrik kekuasaan, mengajarkan kita akan nilai-nilai karakter baik yang harus ditebalkan sebagaimana pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam proses mendidik manusia. Meski mengangkat kearifan lokal Jepara, namun cerita klasik ini dibumbui dengan gimmick yang kerapkali membuat gelak tawa penonton.
Penyisipan unsur kekinian pada cerita klasik yang ditampilkan di beberapa dialognya memang sengaja dibuat untuk menyasar para penonton yang didominasi oleh siswa melalui konsep pendidikan yang sesuai dengan kodrat alam dan zaman.
Gelar Karya P5 SMP Negeri 3 Kedung ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya dilaksanakan di semester pertama pada tahun pelajaran 2022/2023. Jika di kegiatan gelar karya sebelumnya SMP Negeri 3 Kedung mengambil tema kewirausahaan dan Kebhinekaan Global, maka pada semester ini tema yang diangkat adalah mengenai Kearifan Lokal dan Gaya Hidup Berkelanjutan.
Sebagaimana telah diketahui, bahwa dengan berlakunya Kurikulum Merdeka di Jepara yang mulai diimplementasikan sejak awal tahun ajaran ini, maka dalam struktur kurikulum kelas 7 pada tingkat SMP diwajibkan setiap sekolah untuk melaksanakan kegiatan Ko-Kulikuler berupa pelaksanaan kegiatan P5.
Pada kenyataannya pelaksanaan P5 di SMP negeri 3 Kedung di semester gasal memberikan pengalaman baru untuk menjadi perbaikan bagi kegiatan serupa di semester berikutnya. Keberhasilan dari kegiatan Gelar Karya ini tidak serta merta dapat terwujud begitu saja. Terdapat proses panjang yang harus dilalui oleh siswa dibawah bimbingan para guru.
Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini dimulai dengan menggiring siswa berfikir kritis untuk menemukan permasalahan yang ada di sekitar mereka. Dari banyaknya indentifikasi masalah yang ditemukan, kemudian dirumuskan dua masalah penting yang akan diangkat sebagai tema dalam kegiatan P5.
Untuk semester genap kali ini, siswa berhasil menangkap masalah mengenai tumpukan sampah plastik di lingkungan sekolah dan lunturnya budaya lokal dikalangan siswa. Dari tahapan perumusan masalah, dikerucutkan lagi. Hasil pengerucutan kemudian didiskusikan secara klasikal agar bisa tergali potensi dalam menemukan ide pemecahan masalah.
Di tahap ini, guru membimbing siswa dalam menentukan suara (voice) dan pilihannya (choice) untuk bisa menemukan solusi. Sampai akhirnya terpilih tujuan utama yaitu melakukan kegiatan daur ulang sampah plastik untuk dibuat tanaman artificial dan menampilkan Drama . Daur ulang sampah diangkat karena kesadaran siswa terhadap pencemaran sampah plastik masih kurang.
Adapun diangkatnya cerita lokal Teluk Kang Wigati dan Tari Tenun Troso karena SMP Negeri 3 Kedung yang terletak di Desa Sukosono secara geografis dekat dengan Pantai Teluk Awur. Disamping itu juga bertetangga dengan Desa Troso yang dikenal sebagai penghasil tenun.
Usai penentuan tujuan, kegiatan P5 dilanjutkan pada proses literasi dan numerasi. Literasi ditujukan untuk mengasah pemahaman siswa mengenai konten yang diangkat, menyajikan serta mensosialisasikan pemikiran mereka. Kegiatan numerasi dilakukan dalam wujud menganalisis kebutuhan, biaya , hingga perhitungan untung rugi.
Dengan bekal literasi dan numerasi selanjutnya siswa mencoba mengasah ketrampilan motoriknya berupa mendaur ulang sampah plastik menjadi tanaman artifisial serta berlatih membuat dan menyajikan skenario drama . Semua siswa kelas 7 turut mengambil peran, baik didepan maupun belakang layar. Baik fokus pada penyiapan Drama maupun pada proses pembuatan tanaman artifisial sebagai property dekorasi panggung.
Tak hanya siswa, seluruh guru juga berkolaborasi lintas mata pelajaran dalam menyukseskan kegian P5 ini mulai dari awal hingga terwujudnya gelar karya. Tentunya, serangkaian kegiatan ini tidak akan pernah bisa terwujud tanpa ada dukungan dari Kepala, Walimurid maupun Pengawas Sekolah.
Agung Sriharto, S.Pd, M.Pd sekalu Plt. Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Kedung dalam sambutannya di acara Gelar Karya ini menyatakan kebanggaan yang luar biasa pada kolaborasi hebat guru dan siswa sehingga meski sekolah ini terletak di area desa tetap mampu mengembangkan potensi sesuai dengan minat dan bakat siswa.
Senada dengan itu, Sigit, S.Pd selakku komite/walimurid pun mengaku bangga karna bahkan dengan sarana prasarana minim sekalipun, sekolah ini tetap bisa memberikan pelayanan pendidikan yang baik bagi masyarakat. Kedepannya, baik Agung maupun Sigit berharap agar kegiatan P5 ini tidak hanya sekedar gebyar yang hilang tak berbekas tanpa menyisakan pemahamana nilai karakter bagi diri siswa.
Namun keduanya berharap rangkaian panjang nilai kegaiatan P5 ini akan terinternalisasi pada diri setiap warga sekolah terutama siswa sehingga pelajaran yang diperoleh bukan hanya dalam tataran kognitif. Sebaliknya harus menjadi budaya positif yang menguatkan karakter baik setiap siswa sebagai bekal kehidupan mereka menjadi pemimpin di masa mendatang