blank
Massa pengunjung objek wisata Waduk Gajahmungkur Wonogiri, saat berlangsung perayaan Bakda Kupat pada Lebaran Idul Fitri 1444 H lalu.(Dok.Gajahmungkur Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Objek wisata tirta Waduk Gajahmungkur, Kabupaten Wonogiri terus berbenah diri. Ini dilakukan, dalam upaya menyempurnakan tempat pelancongan tersebut, agar tetap menjadi destinasi wisata unggulan.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo, menyatakan, pembenahan dilakukan melalui revitalisasi sarana dan prasana (sapras) yang ada. Yakni melalui serangkaian pembangunan yang dilakukan secara multi years (tahun jamak), yang pelaksanaan pekerjaannya lebih dari satu tahun anggaran.

Total dana revitalisasinya mencapai Rp 110 miliar sampai Rp 130 miliar, bantuan dari pemerintah pusat. Realisasi pelaksanaannya untuk Tahun Anggaran 2022/2023, diprogramkan mencapai 40 persen dari keseluruhan rencana yang diprogramkan.

Harapannya, tandas Bupati, setelah revitalisasi, nanti menjadi destinasi wisata yang ikonik yang mencerminkan identitas tempat rekreasi unggulan di Kabupaten Wonogiri. Yang dampaknya mampu memberikan konstribusi Pendapatan Aseli Daerah (PAD) sebesar Rp 7 miliar sampai Rp 8 miliar per tahunnya.

Selama pengerjaan sapras kepariwisataan berlangsung, objek wisata tirta Waduk Gajahmungkur, Wonogiri, belum dibuka secara optimal bagi pelancong. Itu berdampak terhadap merosotnya jumlah pelancong.

Dulu sebelum pandemi Covid-19, objek wisata Gajahmungkur selalu dibanjiri pelancong. Jumlah pengunjung di event pekan wisata Lebaran Idul Fitri selalu membanjir dan berdampak memacetkan arus lalu lintas di ruas jalan Wonogiri-Wuryantoro.

Merosot

Namun pada Lebaran Idul 1444 H/2023 M lalu, jumlah pengunjungnya merosot drastis, hanya dikunjungi 35.700 orang dan tidak terjadi kemacetan arus lalu lintas. Jumlah ini terhitung anjlok dibandingkan dengan pekan lebaran sebelum pandemi Covid-19. Dulu, setiap event pekan wisata lebaran, dibanjiri pelancong 100 ribu orang.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga (Disparpora) Kabupaten Wonogiri, Haryanto, dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Wisata Wonogiri, Pardianto, menyatakan, meski jumlah pengunjungnya merosot, tapi Waduk Gajahmungkur tetap menduduki peringkat teratas dibandingkan dengan objek wisata lain yang dikelola Pemkab Wonogiri.

Sebagaimana diketahui, Pemkab Wonogiri selama ini mengelola 5 objek wisata. Yakni Objek Wisata Tirta Waduk Gajahmungkur di Kecamatan Wonogiri Kota, Pantai Sembukan di Kecamatan Paranggupito, objek wisata spiritual Kahyangan di Kecamatan Tirtomoyo, Museum Kars dan Goa Putri Kencana di Kecamatan Pracimantoro.

Total pendapatan dari 5 objek wisata dalam sepekan Lebaran Idul Fitri 1444 H/2023 M tersebut tercatat sebanyak Rp 559,9 juta. Dari jumlah pendapatan tersebut, Objek Wisata Tirta Waduk Gajahmungkur menyumbang 91,94 persen dari total pendapatan wisata Wonogiri. Yakni sebesar Rp 514, 7 juta.

Dari jumlah kunjungan pelancong, Waduk Gajahmungkur mencatat di peringkat teratas, yaitu sebanyak 35.700 orang. Sementara di Objek Pantai Sembukan sebanyak 3.610 orang, Kahyangan sebanyak 570 orang, Museum Kars sebanyak 2.354 orang dan Goa Putri Kencana sebanyak 99 orang.

Bambang Pur