blank
Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Semarang (USM) bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang memberikan Pelatihan Dukungan Psikologis Awal (DPA) kepada pendamping korban kekerasan di Kota Semarang pada 17 Mei 2023 di Aula kantor Kecamatan Tembalang.(Foto:News Pool USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Semarang (USM) bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang memberikan Pelatihan Dukungan Psikologis Awal (DPA) kepada pendamping korban kekerasan di Kota Semarang pada 17 Mei 2023 di Aula kantor Kecamatan Tembalang.

Tim PKM USM terdiri atas dosen dan mahasiswa Fakultas Psikologi USM yaitu Ketua Yudi Kurniawan, S.Psi., M.Psi., Psikolog, anggota Markus Nanang IBS, S.Psi., M.Psi., Psikolog dan Adiprana Yogatama, S.S., M,Hum, serta dua mahasiswa Widiananto Parantopo dan Nadya Yumna Shella Anggraini.

Kegiatan dibuka oleh Subkoordinator Pencegahan Kekerasan Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3A Kota Semarang, Siwi Harjani, S.KM.

Menurut Siwi, kegiatan ini bermanfaat sebagai bentuk peningkatan kapasitas pendamping dalam membantu korban, khususnya bagi korban yang membutuhkan penanganan emosi dan psikologis.

”DPA ini dapat dilakukan oleh siapa saja dengan sebelumnya telah mendapatkan edukasi dan pelatihan, tidak hanya dilakukan oleh profesional dan dapat diberikan sesegera mungkin,” ujar Makus Nanang, M.Psi., Psikolog dalam paparannya sebagai pemateri pertama.

DPA ini, katanya, tidak mengobati tapi DPA harus dilakukan sebagai bantuan awal bagi korban yang mengalami kekerasan. Sebab dalam proses akibat kekerasan tersebut, gangguan emosi tidak terlihat namun dapat menyebabkan penderitaan, melemahkan, mempunyai dampak serius jangka panjang dan bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.

”Hal itu dapat menyebabkan dampak yang sangat buruk apabila tidak segera ditangani,” katanya.

Menurutnya, dukungan psikologis awal bertujuan memberikan rasa aman, dorongan keberfungsian, memfasilitasi pemulihan serta mencegah adanya gangguan depresi yang berkepanjangan.

Kegiatan PkM ini dihadiri oleh 22 peserta yang terdiri atas pendamping korban tingkat kecamatan, Aparatur Sipil Negara DP3A Kota Semarang, Bhabinkamtibmas Polsek Tembalang, dan tim Unit Pelayanan Terpadu Daerah DP3A Kota Semarang.

”Melalui kegiatan PKM ini, peserta merasa terbantu dengan materi yang dapat diterapkan langsung saat membantu korban kekerasan di masyarakat,” ungkapnya.

Muhaimin