Saat ditemui di sela kegiatan, koordinator kegiatan HOH Sih Natalia Sukmi, S.Sos., M.I.Kom., mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan memberi ruang diskursus untuk mahasiswa lintas disiplin dan bahkan lintas negara. Disampaikannya, bahwa peserta didampingi oleh supervisor dari berbagai ahli disiplin ilmu. Selain itu, kegiatan ini membahas sembilan disiplin ilmu antara lain Biologi, TourismDevelopment Student dan Archeology.

Pengetahuan dan Keterampilan

“Harapannya bahwa setelah mengikuti program ini mahasiswa dapat memahami issue secara langsung. Mereka akan diperhadapkan dengan permasalahan secara nyata di masyarakat tentang warisan dunia. Selain itu, mereka dapat memberikan pemikiran secara ilmiah untuk mengatasi masalah yang ada,” terangnya.

Lebih lanjut disampaikan oleh dosen Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM), kegiatan HOH tahun ini kembali digelar secara offline setelah sempat dibuat online akibat pandemi Covid-19. Selain itu dijelaskan Sih Natalia, kali ini peserta diberi kesempatan mengeksplorasi tiga tempat yakni Sangiran, Bumiayu dan Semedo.

“Dari kegiatan ini juga kami ingin mahasiswa dapat belajar dari masyarakat lokal dan belajar secara ilmiah bersama profesor dari Indonesia maupun dari Perancis,” imbuhnya.

Dijelaskan Sih Natalia bahwa rangkaian kegiatan HOH antara lain mengunjungi museum manusia purba, melakukan penelusuran di tempat penemuan fosil manusia purba, penelusuran tempat konservasi geologi dan melakukan interview pada masyarakat lokal. Disamping itu, para peserta melakukan diskusi, presentasi hingga mengikuti seminar.

Selain mengeksplorasi Sangiran seluruh peserta dan supervisor melakukan live in, tinggal bersama masyarakat di Desa Dukuh Tengah, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes. Para masyarakat tampak gembira menyambut rombongan dengan tarian adat khas Dukuh Tengah.

Sementara itu, Prof. Francois Semah dari Museum National d’Histoire Naturelle Paris mengungkapkan bahwa kegiatan ini menghasilkan penelitian melalui diskusi tentang penemuan di lapangan serta melibatkan banyak bidang ilmu.

“Tujuan dari kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi untuk memberikan keterampilan dan kompetensi,” imbuhnya.

Eksplorasi warisan dunia 

Wallex Rusting salah seorang mahasiswa Magister Sosiologi Agama (MSA) Fakultas Teologi UKSW yang mengikuti kegiatan ini mengungkapkan rasa gembira saat mengikuti kegiatan ini.

“Kegiatan ini dapat menambah wawasan dari perspektif studi yang berbeda. Selain itu, program ini juga dapat memperkuat network dengan individu dari disiplin studi yang lain dan dari negara yang lain dan dapat membuka ruang kerja sama internasional dan studi interdisipliner.” ungkap mahasiswa asal Malaysia ini.

Senada, Firkam salah seorang mahasiswa magister dari Muséum National d’Histoire Naturelle Paris menyampaikan rasa terima kasihnya atas pelaksanaan program karena memberikan berbagai manfaat seperti tambahan wawasan hingga relasi.

“Saya belajar banyak terutama menambah banyak pengalaman, contohnya hidup di desa bersama masyarakat lokal. Program HOH sudah memberikan support segala aspek,” imbuh mahasiswa asal Nepal ini.

wied